JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperluas penetrasi layanan digital berbasis syariah melalui kerja sama strategis dengan berbagai sektor industri. Terbaru, BSI resmi menggandeng PT Pesona Natasha Gemilang (Natasha Group) dalam penyediaan layanan perbankan di sektor klinik kecantikan, termasuk di antaranya Klinik Natasha, Naavagreen, dan Azqiara.
Melalui kolaborasi ini, BSI menyediakan Electronic Data Capture (EDC) di seluruh jaringan klinik Natasha Group guna memfasilitasi transaksi digital yang sesuai prinsip syariah, seperti pembayaran menggunakan kartu debit, kartu kredit, dan QRIS BSI.
Langkah strategis ini menjadi bagian dari misi BSI untuk memperluas adopsi perbankan syariah di berbagai sektor, termasuk kosmetik dan perawatan kecantikan, yang semakin berkembang dan memiliki potensi besar dalam pembentukan halal lifestyle ecosystem di Indonesia.
“Kerja sama ini merupakan upaya BSI untuk terus memperluas jaringan layanan digital syariah, sekaligus memperkuat ekosistem halal di sektor industri kosmetik dan kecantikan,” kata Direktur Distribution & Sales BSI, Anton Sukarna, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin 14 April 2025.
BSI EDC Hadir di 176 Klinik Kecantikan
Dalam kerja sama ini, BSI akan menyediakan layanan EDC di total 176 klinik, yang terdiri dari 103 Klinik Natasha, 67 Klinik Naavagreen, dan 6 Klinik Azqiara. Dengan kehadiran mesin EDC BSI, pelanggan dari jaringan klinik ini dapat melakukan pembayaran secara mudah dan nyaman, sambil tetap menjalankan prinsip transaksi keuangan syariah.
“Dengan penyediaan EDC BSI di jaringan klinik Natasha Group, kami memberikan opsi pembayaran digital kepada pelanggan, khususnya yang menginginkan layanan perbankan syariah dalam kehidupan sehari-harinya,” ujar Anton Sukarna.
EDC BSI mendukung transaksi dari berbagai metode pembayaran, termasuk kartu debit syariah, kartu kredit, serta pemindaian QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Fitur ini menjamin kemudahan transaksi tanpa tunai dan mendukung gaya hidup digital yang semakin digemari oleh generasi muda dan urban Muslim.
Mendorong Digitalisasi Layanan Kesehatan & Kecantikan
Kerja sama ini juga dinilai sejalan dengan tren digitalisasi di sektor layanan kesehatan dan kecantikan. Natasha Group sebagai salah satu pelopor layanan kecantikan modern di Indonesia telah lama menerapkan teknologi untuk pelayanan, mulai dari pendaftaran hingga pembayaran. Masuknya BSI ke dalam sistem pembayaran Natasha Group dinilai menjadi solusi yang sejalan dengan semangat modernisasi sekaligus mendukung inklusi keuangan syariah.
Pihak Natasha Group menyambut baik kolaborasi ini karena dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumennya, terutama kalangan muslimah yang semakin selektif memilih layanan dan transaksi yang sesuai prinsip halal.
“Sebagai penyedia layanan kecantikan yang juga berfokus pada keamanan dan kenyamanan pasien, kehadiran BSI menjadi bentuk penyempurnaan dari layanan kami. Kami ingin pelanggan merasa tenang, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara finansial dan spiritual,” ungkap perwakilan Natasha Group.
Membangun Ekosistem Halal di Industri Kosmetik
Langkah BSI menyasar sektor kosmetik dan perawatan kecantikan bukan tanpa alasan. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, industri kosmetik di Indonesia menunjukkan pertumbuhan pesat, terutama produk dan layanan yang berbasis halal. Di saat yang sama, minat konsumen muslim terhadap layanan berbasis syariah juga terus meningkat.
“Konsumen muslimah di Indonesia sangat potensial untuk dilayani dengan pendekatan syariah. Oleh karena itu, kami berharap kerja sama ini bisa menjadi cikal bakal dari terbentuknya halal ecosystem baru di sektor kecantikan,” ujar Anton.
BSI menargetkan kerja sama seperti ini tidak hanya berhenti pada layanan EDC, tetapi juga berkembang ke produk-produk lain seperti pembiayaan syariah untuk alat-alat kesehatan dan kecantikan, hingga penyaluran modal usaha untuk mitra UMKM dalam jaringan Natasha Group.
BSI Perkuat Posisi sebagai Bank Syariah Terkemuka
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI memiliki komitmen untuk terus memperluas kolaborasi dengan berbagai sektor industri. Strategi ini tidak hanya bertujuan memperluas pangsa pasar, tetapi juga mendukung inklusi dan literasi keuangan syariah.
Kolaborasi dengan Natasha Group menjadi salah satu bagian dari roadmap digitalisasi dan ekspansi layanan syariah yang inklusif, terutama untuk kalangan masyarakat menengah dan atas yang semakin terbiasa dengan transaksi digital.
“Kami ingin hadir di semua sisi kehidupan masyarakat, termasuk saat mereka merawat diri. Kami percaya bahwa transaksi keuangan syariah bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga finansial dan spiritual,” tegas Anton.
Layanan Keuangan Syariah Semakin Diminati
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap layanan keuangan syariah terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Penetrasi perbankan syariah terus tumbuh, dengan total aset perbankan syariah per akhir 2024 mencapai lebih dari Rp800 triliun.
Faktor seperti meningkatnya kesadaran terhadap gaya hidup halal, digitalisasi sistem pembayaran, serta dukungan dari lembaga-lembaga syariah mendorong percepatan transformasi ini.
BSI sebagai bank syariah milik negara, berada di garda terdepan dalam menghadirkan layanan yang inklusif dan modern. Tak hanya menyasar sektor konvensional seperti perdagangan dan UMKM, BSI juga mulai agresif merambah ke sektor non-tradisional seperti gaya hidup, pendidikan, dan kini kesehatan dan kecantikan.
Kerja sama strategis antara BSI dan Natasha Group menjadi salah satu bukti nyata bagaimana layanan keuangan syariah bisa bersinergi dengan industri modern, seperti kecantikan. Dengan menghadirkan mesin EDC di ratusan klinik, BSI membuka ruang transaksi halal bagi jutaan pelanggan klinik yang sebagian besar adalah muslimah Indonesia.
Tak hanya mendukung kemudahan bertransaksi, kerja sama ini juga membawa misi besar: membentuk dan memperkuat ekosistem halal di sektor kosmetik, sebuah langkah konkret menuju Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.