Update Software Tak Semudah Klik: Mengapa Bisa Mahal dan Melelahkan bagi Tim IT

Selasa, 15 April 2025 | 08:08:09 WIB

JAKARTA - Bagi sebagian besar pengguna teknologi, proses memperbarui perangkat lunak atau software update tampak sederhana: cukup tekan tombol "Update Now", tunggu beberapa menit, dan semuanya akan kembali berjalan seperti biasa. Namun, kenyataannya, pembaruan perangkat lunak di balik layar, terutama dalam skala industri dan korporasi besar, merupakan proses yang kompleks, mahal, dan bisa sangat menguras tenaga tim Teknologi Informasi (TI).

Dalam era digital yang serba cepat dan terhubung, software tidak lagi berdiri sendiri. Hampir setiap produk teknologi—dari aplikasi kesehatan, sistem transportasi pintar, hingga robot industri—merupakan bagian dari ekosistem digital yang luas. Sistem ini terdiri dari berbagai komponen seperti sistem operasi, pustaka kode (code libraries), kerangka kerja (frameworks), antarmuka pemrograman aplikasi (API), serta layanan pihak ketiga lainnya.

Kompleksitas Tinggi dalam Ekosistem Terkoneksi

Pembaruan software dalam sistem besar bukan sekadar memperbaiki bug atau menambah fitur. Di banyak kasus, proses ini berkaitan erat dengan kompatibilitas antar-komponen yang saling bergantung. Kesalahan kecil dalam satu bagian bisa menyebabkan kerusakan berantai yang menjalar ke seluruh sistem.

"Setiap pembaruan membawa potensi risiko terhadap stabilitas sistem yang sudah berjalan baik sebelumnya. Di dunia industri, downtime atau kesalahan sistem bisa menimbulkan kerugian besar secara finansial dan reputasi," ungkap narasumber.

Sebagai contoh, ketika sebuah perusahaan ingin memperbarui sistem manajemen gudangnya, bukan hanya sistem itu yang diperbarui. Pembaruan juga bisa berdampak ke sistem logistik, aplikasi keuangan, hingga portal pelanggan yang saling terhubung. Itulah mengapa sebelum melakukan pembaruan, tim IT biasanya melakukan serangkaian uji coba di lingkungan simulasi (sandbox) untuk memastikan tidak ada konflik atau error setelah update dilakukan.

Biaya Mahal dan Konsumsi Energi Tinggi

Tak heran jika banyak perusahaan merogoh kocek dalam-dalam untuk memastikan proses update berjalan lancar. Biaya tidak hanya keluar untuk lisensi perangkat lunak atau kontrak dengan vendor, tetapi juga untuk sumber daya manusia, infrastruktur pengujian, serta potensi kerugian akibat downtime.

Menurut laporan internal beberapa perusahaan teknologi, proses pembaruan perangkat lunak besar bisa memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. "Satu pembaruan besar bisa melibatkan ratusan orang dari berbagai tim—pengembang, penguji, analis sistem, hingga tim keamanan siber," kata sumber.

Selain itu, dalam beberapa kasus, update harus dilakukan secara manual karena adanya ketergantungan unik pada sistem internal perusahaan. Hal ini tentunya menambah beban kerja tim TI yang sudah kewalahan dengan tugas-tugas harian lainnya.

Risiko Keamanan yang Mengintai

Tidak melakukan pembaruan perangkat lunak juga bukan pilihan yang bijak. Kerentanan (vulnerabilities) dalam software lama bisa dimanfaatkan oleh penyerang siber untuk mencuri data atau mengacaukan sistem operasional. Maka, tim IT kerap menghadapi dilema: melakukan update yang berisiko memicu gangguan, atau menunda update dan menghadapi ancaman keamanan.

"Kami sering dihadapkan pada situasi serba salah. Tidak melakukan update, kami rentan diserang. Tapi jika update dilakukan tanpa persiapan matang, bisa-bisa seluruh sistem berhenti beroperasi," ujar salah satu kepala tim IT dari perusahaan manufaktur di Jakarta.

Keputusan untuk melakukan pembaruan sering kali harus melewati berbagai lapisan persetujuan manajemen, terutama jika menyangkut sistem penting seperti ERP (Enterprise Resource Planning), sistem transaksi keuangan, atau database pelanggan.

Strategi Mengelola Update Software

Untuk mengelola pembaruan secara efektif, perusahaan biasanya mengadopsi strategi change management dan risk mitigation. Ini termasuk melakukan pembaruan secara bertahap (incremental updates), menggunakan sistem rollback jika terjadi kegagalan, dan menerapkan pengujian otomatis (automated testing).

Beberapa organisasi juga mulai mengadopsi praktik DevOps dan continuous integration/continuous deployment (CI/CD) agar pembaruan bisa dilakukan lebih cepat dan lebih aman. Meski begitu, transisi ke model ini juga membutuhkan waktu, investasi, dan pelatihan bagi seluruh anggota tim.

"Perubahan ke arah DevOps tidak hanya soal teknologi, tapi juga perubahan budaya organisasi. Tim harus lebih kolaboratif dan responsif terhadap perubahan," jelas narasumber.

Kunci Keberhasilan: Kolaborasi dan Komunikasi

Pembaruan software bukan hanya tanggung jawab tim IT semata. Dukungan dari seluruh lapisan organisasi sangat penting agar proses berjalan lancar. Komunikasi yang jelas tentang jadwal update, dampak terhadap operasional, serta prosedur darurat jika terjadi gangguan menjadi kunci sukses.

"Yang paling penting adalah semua pihak memahami risiko dan manfaat pembaruan. Dengan begitu, keputusan bisa diambil dengan pertimbangan matang dan tidak gegabah," kata narasumber.

Bahkan di perusahaan besar, kegagalan dalam koordinasi bisa menyebabkan pembaruan berjalan tidak sesuai rencana. Inilah mengapa banyak organisasi kini memiliki tim khusus yang mengelola pembaruan software sebagai bagian dari strategi transformasi digital mereka.

Lebih dari Sekadar Klik

Di balik tombol “Update Now” yang terlihat sederhana, tersimpan proses panjang dan rumit yang melibatkan berbagai aspek teknis dan manajerial. Pembaruan software adalah bagian penting dalam menjaga keberlanjutan dan keamanan sistem digital, tetapi juga merupakan tantangan besar yang memerlukan strategi, sumber daya, dan koordinasi yang matang.

Dalam dunia yang bergerak cepat dan terus berubah, pembaruan perangkat lunak bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. "Pembaruan software bisa menjadi investasi yang mahal dan kompleks, tapi tanpa itu, risiko kerugian jauh lebih besar."

Terkini

Cara Ajukan KPR Subsidi Bank Mandiri 2025 Lengkap

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:44 WIB

MIND ID Dorong Transformasi Mineral Hijau Nasional

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:42 WIB

Rekomendasi Kuliner Puyuh Goreng Lezat di Malang

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:40 WIB

Rekomendasi Kuliner Dimsum Halal Enak di Bandung

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:39 WIB