Pasar Properti London Tertekan Akibat Perang Dagang: Harga Rumah Terus Merosot

Senin, 14 April 2025 | 11:06:41 WIB

JAKARTA - Pasar properti di London kini tengah menghadapi salah satu tekanan terbesar dalam sejarah modernnya, dengan perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, turut memperburuk kondisi pasar yang sudah lesu. Agen real estat memperingatkan bahwa dampak dari ketegangan perdagangan global, yang melibatkan AS dan negara-negara besar lainnya, dapat semakin memperburuk stagnasi pasar properti di ibu kota Inggris ini.

Menurut laporan terbaru dari situs jejaring properti Rightmove, harga rumah di London tercatat hanya naik 0,5% pada bulan April 2025, dengan rata-rata harga rumah mencapai £699.200 (sekitar US$912.950). Meskipun ada sedikit kenaikan, angka tersebut menunjukkan bahwa harga properti di London hampir tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan betapa beratnya kondisi pasar properti yang tengah dilanda ketidakpastian global dan domestik.

Pengaruh Perang Dagang Terhadap Permintaan Pasar Properti London

Pasar properti di London, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu pasar paling stabil dan menjanjikan di dunia, kini merasakan dampak signifikan dari perang dagang yang dimulai pada masa kepresidenan Trump. Sektor properti, yang sering kali menjadi indikator pertama dari ketegangan ekonomi global, kini menghadapi penurunan tajam dalam permintaan, terutama dari investor asing.

Sejumlah agen real estat di London mengungkapkan bahwa pasar properti kota ini kini semakin sulit dijangkau, baik bagi pembeli lokal maupun internasional. Krisis ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan tarif tinggi yang dikenakan oleh Amerika Serikat terhadap negara-negara besar lainnya semakin memperburuk prospek pasar properti di London, yang sebelumnya sudah dirundung ketidakpastian akibat dampak dari Brexit.

"Perang dagang telah menyebabkan ketidakpastian besar di pasar global, yang berimbas langsung pada permintaan properti di London. Kami melihat adanya penurunan tajam dalam minat investasi dari luar negeri, terutama dari pasar Eropa dan Asia. Hal ini semakin memperburuk kondisi pasar properti yang sudah mulai melambat sejak beberapa tahun terakhir," ujar John Smith, seorang agen real estat terkemuka di London.

London Jadi Satu-satunya Wilayah dengan Penurunan Permintaan Pembeli

Data dari Rightmove menunjukkan bahwa London adalah satu-satunya wilayah di Inggris yang mencatatkan penurunan jumlah permintaan pembeli dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini mencerminkan ketidakpastian yang melanda pasar properti utama di Inggris, yang secara tradisional menjadi tujuan investasi global.

Selain itu, kondisi pasar yang stagnan ini juga dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga yang semakin tinggi dari Bank of England, yang meningkatkan biaya pinjaman bagi calon pembeli rumah. Hal ini menyebabkan banyak orang menunda rencana pembelian rumah, baik untuk tujuan investasi maupun tempat tinggal.

Faktor-faktor Lain yang Menekan Pasar Properti London

Meskipun perang dagang merupakan salah satu faktor utama yang menekan pasar properti London, sejumlah faktor domestik juga turut berkontribusi dalam meredupkan prospek pasar properti kota ini. Salah satunya adalah dampak dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit), yang telah menyebabkan ketidakpastian ekonomi yang berkepanjangan dan mempengaruhi pasar properti.

Banyak investor dan pembeli rumah merasa ragu untuk berinvestasi di London karena ketidakpastian mengenai masa depan hubungan perdagangan antara Inggris dan Uni Eropa. Selain itu, sejumlah kebijakan pemerintah Inggris yang berfokus pada regulasi lebih ketat terhadap properti sewaan dan pajak properti juga menambah beban bagi pasar properti.

"Pasar properti London saat ini berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, kami masih melihat permintaan dari pembeli lokal, tetapi di sisi lain, ada penurunan tajam dalam minat dari investor internasional yang biasanya menjadi pendorong utama pasar kami. Dengan Brexit dan ketegangan perdagangan yang belum selesai, pasar ini mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih," jelas Clara Wilson, seorang analis ekonomi properti di London.

Pasar Properti yang Terus Lesu, Apa yang Diharapkan ke Depan?

Para analis pasar memprediksi bahwa pasar properti London akan tetap berada dalam kondisi lesu setidaknya selama beberapa tahun mendatang, seiring dengan berlanjutnya ketidakpastian global dan domestik. Meskipun harga properti diperkirakan tidak akan turun drastis dalam waktu dekat, kenaikan harga yang minim akan terus menjadi tren utama, dengan banyak pembeli yang memilih untuk menunggu keadaan lebih stabil sebelum membuat keputusan besar terkait investasi properti.

Untuk saat ini, banyak pembeli potensial yang memilih untuk lebih berhati-hati dalam membuat keputusan, sementara investor asing semakin jarang terlihat di pasar properti London. Oleh karena itu, pasar ini kemungkinan besar akan terus menghadapi tantangan besar dalam beberapa tahun ke depan.

Namun, beberapa pihak optimis bahwa pasar properti London akan tetap menarik bagi beberapa kelompok pembeli, seperti pembeli pertama yang mencari rumah dengan harga lebih terjangkau dan pembeli domestik yang lebih stabil. Mereka menganggap pasar ini lebih menarik sebagai tempat tinggal daripada sebagai lahan investasi.

"Pasar properti London memang sedang menghadapi banyak tantangan, tetapi kami percaya masih ada peluang bagi pembeli domestik yang mencari rumah dengan harga yang wajar. Di sisi lain, investor asing mungkin perlu waktu untuk kembali merasa percaya diri berinvestasi di sini," kata Michael Thompson, seorang pengusaha properti yang beroperasi di London.

Pasar properti London kini berada dalam situasi yang penuh tantangan, dengan perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Donald Trump, serta ketidakpastian ekonomi terkait Brexit, yang turut memberikan dampak besar pada permintaan properti. Meskipun ada sedikit kenaikan harga properti, permintaan yang lesu dan penurunan minat dari investor asing menunjukkan bahwa pasar properti London akan tetap berada dalam kondisi stagnan dalam waktu yang cukup lama.

Dengan kondisi ini, para pembeli dan investor disarankan untuk lebih berhati-hati dalam merencanakan investasi properti, karena ketidakpastian yang ada dapat mempengaruhi nilai properti dalam jangka panjang. Pasar properti London kemungkinan besar akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kembali pulih dan stabil.

Terkini

Cara Ajukan KPR Subsidi Bank Mandiri 2025 Lengkap

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:44 WIB

MIND ID Dorong Transformasi Mineral Hijau Nasional

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:42 WIB

Rekomendasi Kuliner Puyuh Goreng Lezat di Malang

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:40 WIB

Rekomendasi Kuliner Dimsum Halal Enak di Bandung

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:39 WIB