Banjir Rendam Perumahan Arthera Hill Bekasi, Warga Terpaksa Mengungsi: Keluhan dan Harapan

Jumat, 07 Maret 2025 | 11:37:34 WIB

JAKARTA - Curah hujan tinggi yang melanda Kota Bekasi sepekan terakhir ini berdampak buruk bagi warga Perumahan Arthera Hill. Perumahan yang terletak di wilayah yang sering menjadi langganan banjir ini kembali dilanda genangan air yang memaksa penghuni untuk sementara meninggalkan rumah. Banyak warga yang menyuarakan keluhan dan harapan mereka di tengah situasi yang kian memprihatinkan ini.

Peristiwa ini menciptakan keprihatinan mendalam dari warga. Banyak dari mereka yang membagikan pengalaman dan kisah sedih melalui video yang kemudian viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak genangan air yang masuk hingga ke dalam rumah, membuat sebagian besar penghuni terpaksa berkemas dan mencari tempat tinggal sementara di daerah yang lebih aman. Beberapa keluarga terlihat terpaksa mengungsi hanya dengan membawa barang-barang yang dapat diselamatkan.

Seorang warga yang terdampak, Andi Susanto, menyatakan kekesalannya. "Ini bukan pertama kalinya, dan kami benar-benar kewalahan. Setiap turun hujan deras, kami selalu was-was menunggu air menggenangi rumah," ungkapnya. Ia menambahkan bahwa banjir kali ini membuat barang-barang yang ada di rumahnya rusak parah.

Aris Setiawan, salah satu ketua RT di Perumahan Arthera Hill, menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada tindakan nyata dari pemerintah daerah untuk mengatasi masalah banjir yang selalu menghantui warga setiap musim hujan. "Kami sudah berkali-kali mengajukan permohonan bantuan, tetapi belum ada solusi nyata. Perlu ada pengerukan sungai dan memperbaiki sistem drainase," ujarnya.

Para penduduk berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mencegah kejadian ini terulang kembali. Banyak dari mereka merasa bahwa infrastruktur yang ada saat ini belum mampu menangani curah hujan yang tinggi. Saluran drainase yang tidak memadai menjadi salah satu faktor utama penyebab air menggenangi pemukiman warga.

Fenomena banjir ini tidak hanya berdampak pada kondisi fisik rumah warga, tetapi juga mempengaruhi kondisi psikologis penghuninya. Rina, seorang ibu rumah tangga, menceritakan betapa melelahkannya menghadapi bencana ini setiap kali hujan turun. "Anak-anak jadi trauma setiap kali awan mendung datang. Mereka takut akan banjir," tuturnya sedih.

Banyak warga yang mengungsi di rumah kerabat atau menyewa tempat tinggal sementara, tetapi tidak semua penduduk memiliki kemewahan tersebut. Beberapa terpaksa tinggal di area perumahan yang sudah terkena banjir dengan menggunakan perahu karet untuk beraktivitas. Ditambah lagi dengan kondisi listrik yang terkadang padam membuat situasi semakin sulit.

Di samping itu, beberapa pihak juga menyarankan agar perencanaan tata kota yang lebih baik dapat segera diterapkan. "Pembangunan gedung dan perumahan harus disertai dengan evaluasi dampak lingkungan. Jangan sampai alam menjadi korban dari kesalahan perencanaan manusia," kata Bambang Setiadi, seorang pemerhati lingkungan yang turut prihatin terhadap kondisi tersebut.

Namun, di tengah situasi yang sulit ini, rasa kebersamaan dan saling tolong-menolong antar warga sangat terlihat. Banyak penghuni yang saling membantu untuk memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman. Ada juga yang berbagi makanan dan tempat berlindung bagi mereka yang kehilangan rumah.

Pemerintah setempat telah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan peninjauan langsung ke lapangan untuk menilai situasi dan menjanjikan tindakan lebih lanjut. "Kami berkomitmen untuk segera menemukan solusi terbaik bagi warga yang terdampak banjir ini," kata Nur Rahman, perwakilan dari Pemerintah Kota Bekasi.

Diharapkan ke depan ada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk mencari solusi jangka panjang yang dapat meminimalisasi risiko banjir di masa mendatang. Kesigapan dalam menangani dampak banjir dan kepekaan terhadap lingkungan akan sangat berperan penting di sini.

Banjir di Perumahan Arthera Hill Bekasi menjadi alarm bagi banyak pihak untuk bergerak cepat dan bersinergi demi kenyamanan serta keamanan warga. Sudah saatnya semua pihak terlibat bersama-sama berupaya mencari jalan keluar agar bencana ini tidak lagi menjadi bagian dari keseharian daerah tersebut. Tanpa langkah-langkah nyata dan berkelanjutan, bencana serupa akan selalu menghantui warga setiap kali musim hujan datang.

Seiring dengan usahanya untuk kembali menata hidup setelah banjir ini, para penghuni Arthera Hill berharap ada tindakan nyata dan percepatan dalam pelaksanaannya, tidak hanya janji-janji belaka. Kunci penyelesaian masalah ini tidak hanya berada di pihak pemerintah, tetapi juga dalam partisipasi aktif seluruh warga dan komunitas setempat. Mereka semua berharap bahwa di masa depan, Bekasi akan semakin tanggap dan siap menghadapi berbagai bencana alam.

Terkini