Percepat Transisi Energi Hijau, Perusahaan Tambang Thailand Banpu Investasi 3 Miliar Dolar AS

Selasa, 18 Maret 2025 | 11:37:23 WIB

JAKARTA - Perusahaan tambang asal Thailand, Banpu, mengambil langkah besar dalam transisi energi hijau dengan mengalokasikan 3 miliar Dolar AS dalam enam tahun ke depan. Investasi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara dan mempercepat ekspansi di sektor energi terbarukan, penangkapan karbon, serta kendaraan listrik.

Langkah ini sejalan dengan tren global menuju dekarbonisasi, yang semakin diperkuat oleh kebijakan berbagai negara dalam menekan emisi karbon dan mempercepat penggunaan energi ramah lingkungan.

Strategi Energy Symphonics: Banpu Menuju Pemain Utama Energi Hijau

CEO Banpu, Sinon Vongkusolkit, menegaskan bahwa strategi perusahaan dalam transisi energi hijau disebut sebagai "Energy Symphonics". Melalui strategi ini, Banpu ingin menjadi pemimpin dalam industri energi berkelanjutan dan meningkatkan keamanan energi global.

"Kami yakin strategi Energy Symphonics akan menjadikan Banpu sebagai pemain utama dalam meningkatkan keamanan energi, mendorong masa depan rendah karbon, dan memberikan nilai berkelanjutan bagi pemegang saham," ujar Sinon dalam konferensi pers baru-baru ini, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Selasa 18 Maret 2025.

Banpu telah lama beroperasi di sektor pertambangan sejak didirikan pada tahun 1983. Awalnya, perusahaan ini merupakan kontraktor tambang batu bara di Thailand utara. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, Banpu berkembang pesat hingga memiliki operasi di lebih dari 10 negara, termasuk Amerika Serikat, China, Indonesia, Jepang, Vietnam, Laos, dan Australia.

Investasi Besar untuk Energi Terbarukan dan Kendaraan Listrik

Investasi senilai 3 miliar Dolar AS ini akan difokuskan pada berbagai sektor energi hijau. Banpu menargetkan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya, tenaga angin, serta teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) untuk mengurangi emisi karbon dalam operasionalnya.

Selain itu, perusahaan juga mempercepat investasi di sektor kendaraan listrik. Banpu telah meluncurkan layanan taksi tuk-tuk listrik di Thailand, yang saat ini digunakan oleh hampir 17.000 orang per hari. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Thailand mencapai target netral karbon pada tahun 2050.

"Banpu bertanggung jawab untuk menemukan solusi yang menyeimbangkan permintaan energi dengan produksi yang stabil dan keberlanjutan," kata Sinon dalam konferensi pers.

Banpu juga memperluas investasi di sektor baterai penyimpanan energi (energy storage), yang berperan penting dalam menjaga kestabilan pasokan listrik dari sumber energi terbarukan.

Dekarbonisasi Tetap Berlanjut Meski Tantangan Global Meningkat

Sinon menegaskan bahwa transisi ke energi hijau merupakan langkah yang tidak dapat dihindari. Meskipun ada tantangan dalam kebijakan global, termasuk pengurangan dukungan energi hijau oleh beberapa negara, Banpu tetap berkomitmen untuk melanjutkan upaya dekarbonisasi secara progresif.

"Upaya dekarbonisasi akan terus berlanjut secara global, meskipun ada tantangan kebijakan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump," tegasnya.

Banpu berencana memperluas jaringan energi hijau ke pasar internasional, terutama di Asia Tenggara dan Amerika Utara, yang saat ini menjadi fokus pertumbuhan bisnis mereka.

Thailand Menuju Netral Karbon 2050, Banpu Siap Berkontribusi

Pemerintah Thailand telah menetapkan target untuk mencapai netral karbon pada tahun 2050, yang berarti jumlah emisi gas rumah kaca harus seimbang dengan jumlah karbon yang diserap atau dikompensasi. Sebagai salah satu perusahaan energi terbesar di Thailand, Banpu mengambil peran penting dalam pencapaian target tersebut.

Dengan investasi besar di sektor energi hijau, kendaraan listrik, dan teknologi dekarbonisasi, Banpu berharap dapat menjadi pemimpin dalam perubahan industri energi menuju keberlanjutan.

"Kami ingin menjadi perusahaan yang tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga membawa perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat global," pungkas Sinon.

Banpu, perusahaan tambang asal Thailand, mengambil langkah besar dalam transisi energi hijau dengan menginvestasikan 3 miliar Dolar AS dalam enam tahun ke depan. Fokus utama perusahaan adalah pada pengembangan energi terbarukan, kendaraan listrik, dan teknologi penangkapan karbon.

Melalui strategi Energy Symphonics, Banpu bertujuan untuk menjadi pemain utama dalam energi berkelanjutan dan mendukung target netral karbon Thailand pada 2050. Meskipun menghadapi tantangan global dalam kebijakan energi, Banpu tetap berkomitmen untuk terus mempercepat upaya dekarbonisasi.

Dengan ekspansi ke lebih dari 10 negara, Banpu semakin memperkuat posisinya sebagai perusahaan energi global yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada keberlanjutan jangka panjang.

Terkini