JAKARTA - PT Elnusa Tbk (ELNUSA, IDX: ELSA), anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, mencatatkan kinerja keuangan yang impresif sepanjang tahun 2024. Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp713,67 miliar, meningkat 42% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya yang sebesar Rp503,13 miliar.
Pertumbuhan laba bersih ini sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha yang mencapai Rp13,39 triliun pada Desember 2024, atau tumbuh 7% dibandingkan tahun 2023 yang senilai Rp12,56 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari tiga lini bisnis utama:
- Penjualan barang dan jasa distribusi & logistik energi
- Jasa hulu migas terintegrasi
- Jasa penunjang migas
Peningkatan kinerja ini mencerminkan strategi optimalisasi operasional dan efisiensi yang berhasil diterapkan secara konsisten oleh perusahaan, sehingga turut berkontribusi dalam memperkuat fundamental bisnis.
Kinerja Positif pada Kuartal III 2024
Sebelumnya, pada kuartal III 2024, Elnusa juga mencatatkan kinerja yang solid. Laba bersih perusahaan mencapai Rp551 miliar, tumbuh 35% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp407 miliar. Margin laba bersih (NPM) meningkat menjadi 5,7% dari sebelumnya 4,5%.
Pendapatan konsolidasian hingga 30 September 2024 mencapai Rp9,6 triliun, naik 7% dibandingkan Rp8,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan tersebut dikontribusikan dari segmen distribusi & logistik energi sebesar 50%, diikuti oleh jasa hulu migas sebesar 39%, dan jasa penunjang sebesar 11%.
Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja, menyatakan bahwa peningkatan kinerja ini tidak lepas dari penerapan strategi diversifikasi portofolio bisnis dan fokus pada optimalisasi aset. "Kinerja yang kami capai didukung oleh peningkatan profitabilitas di semua segmen yang saling menopang. Kami terus melakukan investasi yang tepat sasaran, serta menjaga efisiensi agar dapat merespons tantangan industri dengan baik," ujar Bachtiar.
EBITDA dan Neraca Keuangan
EBITDA Elnusa tumbuh 14% menjadi Rp1,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2023, dengan margin EBITDA naik dari 11,2% menjadi 11,9%. Di sisi neraca keuangan, total aset perusahaan tumbuh 8% menjadi Rp10,4 triliun pada akhir September 2024. Posisi kas dan setara kas tercatat sebesar Rp2,6 triliun, atau naik 40% dibandingkan Rp1,8 triliun pada tahun sebelumnya.
Realisasi Belanja Modal (Capex)
Realisasi belanja modal (Capex) juga berjalan sesuai target, mencapai Rp302 miliar hingga September 2024, atau 57% dari target Rp526 miliar untuk tahun ini. Investasi Capex diarahkan pada berbagai sektor, termasuk Geophone, Mobile Welltest & Wireline Cable di layanan hulu, kendaraan tangki BBM untuk mendukung layanan distribusi energi, serta dredging barge untuk mendukung bisnis hulu.
Prospek dan Strategi ke Depan
Dengan momentum positif ini, Elnusa berkomitmen untuk terus memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan teknologi, serta pengalokasian belanja modal yang tepat guna untuk menghadapi tantangan industri yang dinamis dan kompleks. Perusahaan berharap langkah ini tidak hanya memperkuat posisinya di industri energi tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
"Kami optimis dapat terus mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun 2024 dengan memperkuat strategi bisnis dan berfokus pada inovasi serta kolaborasi," tutup Bachtiar.
Pencapaian Elnusa sepanjang tahun 2024 menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan industri dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan strategi yang tepat dan komitmen terhadap efisiensi operasional, Elnusa berhasil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor energi Indonesia.