Pemerintah Bentuk Satgas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau untuk Percepat Transformasi Energi Nasional

Jumat, 21 Maret 2025 | 13:07:32 WIB

JAKARTA - Dalam upaya mempercepat transisi energi dan mendorong ekonomi hijau, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan pembentukan Satuan Tugas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau (Satgas TEH). Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 141 Tahun 2025 yang diterbitkan pada Senin, 17 Maret 2025.

Struktur dan Tugas Satgas TEH

Berdasarkan pasal 2 Kepmen tersebut, Satgas TEH terdiri atas empat komponen utama: pengarah, pelaksana, kelompok kerja, dan pengawas. Airlangga Hartarto akan menjabat sebagai pengarah, sementara posisi lainnya akan diisi oleh perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga terkait. Satgas ini bertujuan untuk merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung percepatan transisi energi dan pengembangan ekonomi hijau di Indonesia.

Kolaborasi dengan Jepang melalui JBIC

Pembentukan Satgas TEH ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjalin kerja sama internasional untuk mendukung transisi energi. Pada September 2023, Airlangga Hartarto bertemu dengan Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Hayashi Nobumitsu, untuk membahas berbagai usulan kegiatan dalam program transisi energi kerja sama Indonesia-Jepang. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan pembentukan Task Force untuk Transisi Energi dan Infrastruktur, yang akan menjadi wadah kolaborasi pemangku kepentingan kedua negara dalam mempercepat pengembangan transisi energi dan infrastruktur pendukungnya.

Area kerja sama yang disepakati meliputi peralihan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Pulau Jawa dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Pulau Kalimantan serta pengembangan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Airlangga menekankan bahwa Indonesia memiliki cadangan bahan baku besar untuk CCUS, dan Jepang dapat menyediakan teknologi terbaru dalam pengembangan sektor ini di Indonesia.

Pendanaan untuk Proyek Transisi Energi

Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa Jepang melalui JBIC dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) akan menyediakan pendanaan untuk proyek-proyek kerja sama dalam Task Force ini melalui Green Innovation Fund sebesar 2 triliun yen setiap tahun atau sekitar Rp207 triliun per tahun. Pendanaan ini diharapkan dapat membantu percepatan transisi energi di Indonesia.

Dukungan Uni Emirat Arab dalam Energi Bersih

Selain kerja sama dengan Jepang, Indonesia juga mendapatkan dukungan dari Uni Emirat Arab (UEA) dalam mewujudkan transisi energi bersih. Dalam pertemuan bilateral antara Airlangga Hartarto dan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Mohamed Al Mazrouei, pada acara World Government Summit di Dubai, UEA menyatakan kesiapannya mendukung Indonesia melalui berbagai proyek, termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang rencananya akan dilaksanakan tahun ini.

Implementasi Joint Crediting Mechanism (JCM)

Sebagai bagian dari upaya menurunkan emisi karbon, Indonesia dan Jepang juga membahas implementasi Joint Crediting Mechanism (JCM). Skema JCM memungkinkan sektor swasta dari kedua negara untuk berpartisipasi dalam upaya penurunan emisi karbon. Hingga saat ini, Indonesia telah mengimplementasikan 54 proyek dan melakukan lebih dari 115 studi kelayakan terkait penurunan emisi melalui JCM.

Pentingnya Transisi Energi bagi Indonesia

Transisi energi menuju sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan menjadi agenda penting bagi Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca. Pembentukan Satgas TEH menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengakselerasi transformasi energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau. Kolaborasi dengan berbagai negara dan lembaga internasional, seperti Jepang dan UEA, diharapkan dapat mempercepat implementasi proyek-proyek energi bersih dan terbarukan di Indonesia.

Pembentukan Satgas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau oleh pemerintah Indonesia merupakan langkah strategis dalam mempercepat transisi energi dan mendorong ekonomi hijau. Dukungan dari mitra internasional, seperti Jepang dan Uni Emirat Arab, melalui pendanaan dan transfer teknologi, diharapkan dapat mempercepat implementasi proyek-proyek energi bersih dan terbarukan di Indonesia. Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen yang tinggi, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target pengurangan emisi dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Terkini

Film Sukma: Teror Gaib dan Obsesi Kecantikan

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:10 WIB

BYD M6: MPV Listrik Modern dengan Kabin Luas dan Fitur Canggih

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:09 WIB

Daihatsu Ayla Tipe M: Harga Terjangkau dan Spesifikasi Lengkap

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:07 WIB

New Honda ADV160 RoadSync, Skutik Petualang Fitur Canggih

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:03 WIB