Kemenhub Sambut Positif Operasional Angkutan Logistik Selama Lebaran 2025

Kamis, 20 Maret 2025 | 21:15:48 WIB

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyambut baik keputusan para pengusaha angkutan logistik yang tetap beroperasi selama masa pembatasan angkutan Lebaran 2025. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga kelancaran distribusi barang, terutama kebutuhan pokok dan logistik strategis lainnya, tanpa mengesampingkan aspek keselamatan di jalan raya.

Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani, menegaskan bahwa pemerintah mendukung kebijakan operasional angkutan logistik selama musim mudik, asalkan para pelaku usaha tetap mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen pengusaha logistik dan operator truk yang tetap beroperasi di masa pembatasan angkutan Lebaran. Namun, mereka wajib mematuhi prosedur keselamatan yang telah diatur untuk memastikan perjalanan yang aman dan efisien,” ujar Ahmad Yani, Rabu 19 Maret 2025.

Kelancaran Distribusi Barang Tetap Jadi Prioritas

Pemerintah memahami bahwa kebutuhan akan pasokan bahan pokok, obat-obatan, serta barang-barang esensial lainnya tetap harus terpenuhi meskipun terjadi peningkatan volume kendaraan di jalan raya akibat arus mudik. Oleh karena itu, Kemenhub memberikan fleksibilitas kepada angkutan logistik tertentu untuk tetap beroperasi, dengan tetap mengutamakan keselamatan dan kelancaran lalu lintas.

“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tetap mendapatkan pasokan barang yang dibutuhkan selama periode Lebaran, tanpa mengganggu kelancaran arus mudik. Oleh sebab itu, operasional angkutan logistik harus tetap berjalan dengan regulasi yang jelas,” lanjut Ahmad Yani.

Salah satu regulasi yang diterapkan adalah pembatasan waktu operasional untuk kendaraan berat di ruas-ruas jalan tertentu, terutama jalan tol dan jalur utama mudik. Kendaraan angkutan logistik yang diizinkan tetap beroperasi mencakup distribusi bahan pangan, BBM, gas, obat-obatan, dan barang kebutuhan pokok lainnya.

Kesiapan Transportasi dan Koordinasi dengan Pihak Terkait

Untuk memastikan angkutan logistik tetap berjalan lancar selama musim mudik, Kemenhub berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk kepolisian dan operator jalan tol. Upaya ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengaturan lalu lintas dan meminimalisir kemacetan.

“Kami terus berkoordinasi dengan Polri, Jasa Marga, serta asosiasi logistik untuk mengatur jadwal operasional kendaraan berat di jalan raya. Ini penting agar arus mudik tetap lancar tanpa menghambat distribusi logistik,” ujar Ahmad Yani.

Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) juga menyambut baik kebijakan yang diambil Kemenhub. Ketua Umum Aptrindo, Gemilang Tarigan, menilai keputusan ini sebagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas pasokan barang.

“Kami mendukung penuh kebijakan pemerintah yang tetap memberikan ruang bagi angkutan logistik untuk beroperasi. Ini penting untuk memastikan tidak terjadi kelangkaan barang selama periode Lebaran,” ujar Gemilang Tarigan.

Langkah Keselamatan dan Pengawasan Ketat

Selain memberikan izin operasional kepada angkutan logistik tertentu, Kemenhub juga menegaskan bahwa pengawasan ketat akan dilakukan guna memastikan kendaraan yang beroperasi memenuhi standar keselamatan.

Beberapa langkah pengawasan yang diterapkan antara lain:

1. Pemeriksaan kelayakan kendaraan sebelum beroperasi.

2. Pengawasan terhadap jam operasional kendaraan berat.

3. Penindakan terhadap truk yang melanggar aturan kapasitas muatan.

4. Pemantauan penggunaan jalur khusus bagi kendaraan logistik di ruas-ruas jalan yang padat.

Ahmad Yani menegaskan bahwa pengemudi truk dan operator logistik juga harus mematuhi regulasi keselamatan, termasuk istirahat yang cukup agar tidak terjadi kecelakaan akibat kelelahan.

“Kami akan memastikan bahwa kendaraan yang beroperasi dalam kondisi laik jalan. Selain itu, para sopir harus cukup istirahat dan tidak dipaksa bekerja dalam kondisi yang dapat membahayakan keselamatan,” tegasnya.

Dukungan dari Pelaku Industri Logistik

Sejumlah pelaku industri logistik menilai kebijakan ini sebagai langkah yang positif dan solutif. Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman, menilai bahwa kelancaran distribusi selama Lebaran akan menjaga stabilitas harga barang.

“Kebijakan ini sangat membantu, terutama bagi industri makanan dan minuman. Dengan tetap beroperasinya angkutan logistik, pasokan barang bisa terjaga dan harga tetap stabil di pasaran,” ujar Adhi.

Di sisi lain, Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita, menekankan bahwa kepastian operasional angkutan logistik dapat mencegah gangguan rantai pasok selama periode Lebaran.

“Lebaran adalah periode kritis bagi industri logistik. Kebijakan ini memberikan kepastian bagi pengusaha dan membantu mencegah gangguan pasokan yang bisa berujung pada kelangkaan barang,” katanya.

Dengan adanya dukungan dari Kemenhub, kepolisian, dan pelaku industri logistik, operasional angkutan barang selama masa pembatasan Lebaran 2025 dapat berjalan lancar tanpa mengganggu arus mudik.

Pemerintah menegaskan bahwa pengawasan dan regulasi keselamatan tetap menjadi prioritas utama, sehingga distribusi barang dapat terus berlangsung tanpa membahayakan pengguna jalan lainnya.

“Kita ingin memastikan keseimbangan antara kelancaran arus mudik dan distribusi logistik. Dengan kebijakan yang tepat, kita bisa mencapai keduanya secara optimal,” pungkas Ahmad Yani.

Dengan langkah-langkah strategis yang telah disiapkan, diharapkan periode Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan tanpa hambatan logistik yang berarti.

Terkini

Film Sukma: Teror Gaib dan Obsesi Kecantikan

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:10 WIB

BYD M6: MPV Listrik Modern dengan Kabin Luas dan Fitur Canggih

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:09 WIB

Daihatsu Ayla Tipe M: Harga Terjangkau dan Spesifikasi Lengkap

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:07 WIB

New Honda ADV160 RoadSync, Skutik Petualang Fitur Canggih

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:03 WIB