Israel Perketat Pengepungan Gaza, Hamas Sebut Pencabutan Seluruh Nilai Kemanusiaan

Rabu, 19 Maret 2025 | 17:16:53 WIB

JAKARTA - Jalur Gaza kembali menghadapi tekanan berat dengan semakin diperketatnya pengepungan oleh Israel, yang kini telah memasuki hari ke-16. Kondisi ini menimbulkan krisis kemanusiaan yang semakin parah bagi warga Palestina, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Izzat Al-Rishq, mengecam tindakan tersebut sebagai pencabutan seluruh nilai kemanusiaan.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan pada Senin 17 Maret 2025, Al-Rishq menegaskan bahwa penutupan total penyeberangan di Jalur Gaza merupakan langkah yang tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut. “Pengepungan ini semakin membuktikan kesadisan pendudukan Israel. Mereka mencabut semua nilai-nilai kemanusiaan dengan membiarkan rakyat Palestina menderita tanpa akses terhadap kebutuhan dasar,” ujar Al-Rishq.

Krisis Kemanusiaan Kian Memburuk

Dampak dari penutupan penyeberangan di Gaza telah dirasakan oleh lebih dari dua juta penduduk di wilayah tersebut. Bantuan kemanusiaan semakin sulit masuk, menyebabkan kelangkaan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan untuk fasilitas kesehatan serta transportasi umum.

Laporan dari organisasi kemanusiaan setempat mengungkapkan bahwa rumah sakit di Gaza kini menghadapi tantangan besar dalam menangani pasien akibat kekurangan pasokan medis. "Kami kehabisan stok obat-obatan penting, dan generator listrik yang menjadi satu-satunya sumber daya bagi rumah sakit hampir tidak bisa beroperasi karena kurangnya bahan bakar," ujar seorang tenaga medis di Gaza yang enggan disebut namanya.

Selain itu, ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan lansia, kini harus bertahan hidup dengan sumber daya yang semakin menipis. Organisasi hak asasi manusia internasional telah menyerukan agar Israel segera membuka akses bagi bantuan kemanusiaan guna menghindari bencana lebih lanjut.

Panggilan Internasional untuk Mengakhiri Blokade

Sejumlah negara dan organisasi internasional telah mengeluarkan pernyataan mengecam kebijakan Israel yang semakin memperketat blokade terhadap Gaza. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pernyataan resminya mendesak agar jalur bantuan kemanusiaan segera dibuka demi menyelamatkan warga sipil yang terdampak.

"Situasi di Gaza semakin memburuk setiap harinya. Penutupan total akses bantuan hanya akan memperparah penderitaan rakyat Palestina. Kami mendesak semua pihak untuk segera mengambil langkah guna mencegah tragedi kemanusiaan yang lebih besar," ujar salah satu juru bicara PBB dalam konferensi pers yang diadakan di Jenewa.

Sementara itu, negara-negara di Timur Tengah, termasuk Mesir dan Qatar, turut mendesak Israel untuk membuka kembali jalur penyeberangan guna memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Mereka juga menekankan bahwa solusi diplomatik harus segera dicari untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.

Hamas Peringatkan Konsekuensi Serius

Al-Rishq juga mengingatkan bahwa jika pengepungan ini terus berlanjut, maka akan ada konsekuensi serius yang dapat memperburuk situasi keamanan di kawasan tersebut. "Kami memperingatkan bahwa tindakan ini hanya akan meningkatkan ketegangan di wilayah ini dan berujung pada eskalasi yang lebih besar," katanya.

Hamas telah berulang kali menyerukan kepada komunitas internasional agar mengambil tindakan nyata untuk menekan Israel agar mengakhiri blokade Gaza. “Kami meminta dunia untuk tidak diam melihat penderitaan rakyat Palestina yang terus berlangsung. Ini adalah ujian bagi semua pihak yang mengaku membela hak asasi manusia,” tambah Al-Rishq.

Penutupan Jalur Gaza, Krisis yang Terus Berulang

Blokade terhadap Jalur Gaza bukanlah hal baru. Sejak lebih dari satu dekade terakhir, Israel telah menerapkan pembatasan ketat terhadap wilayah tersebut dengan alasan keamanan. Namun, kebijakan ini justru menyebabkan krisis kemanusiaan berkepanjangan yang menghantam warga sipil tak bersalah.

Dengan semakin diperketatnya pengepungan, masa depan rakyat Palestina di Gaza semakin tidak menentu. Tanpa intervensi internasional yang tegas, jutaan orang di wilayah tersebut akan terus hidup dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Hingga saat ini, dunia masih menunggu langkah konkret dari komunitas internasional untuk menekan Israel agar membuka kembali akses bagi bantuan kemanusiaan guna menghindari krisis yang lebih besar.

Terkini

Film Sukma: Teror Gaib dan Obsesi Kecantikan

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:10 WIB

BYD M6: MPV Listrik Modern dengan Kabin Luas dan Fitur Canggih

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:09 WIB

Daihatsu Ayla Tipe M: Harga Terjangkau dan Spesifikasi Lengkap

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:07 WIB

New Honda ADV160 RoadSync, Skutik Petualang Fitur Canggih

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:03 WIB