Bank Indonesia Bali Gandeng TP PKK dan Dekranasda untuk Tangkal Penipuan Online yang Menyaras Perempuan

Selasa, 11 Maret 2025 | 14:08:04 WIB

JAKARTA - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali tengah mempersiapkan langkah strategis untuk melindungi masyarakat, terutama kaum perempuan, dari maraknya penipuan online. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menggandeng Tim Penggerak PKK dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali dalam sebuah kerja sama efektif. Sinergi ini diharapkan bisa memberikan edukasi dan perlindungan lebih kepada masyarakat terkait ancaman penipuan digital yang semakin canggih dan mengincar berbagai kalangan.

Keinginan kolaborasi ini disampaikan langsung oleh Advisor Bank Indonesia Perwakilan Bali, Indra Gunawan Sutarto, dalam kesempatan pertemuannya dengan Ny. Putri Suastini Koster. Pertemuan berlangsung di Jayasabha, Senin 10 Maret 2025, yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan lainnya. Ny. Putri Suastini Koster hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dekranasda dan TP PKK Provinsi Bali.

Dalam pertemuan ini, Indra Gunawan Sutarto, yang baru saja menjabat selama sebulan di Bali, menegaskan komitmen BI Bali untuk meningkatkan literasi masyarakat di bidang keuangan digital. "Kita memahami bahwa penipuan online terus berkembang dengan berbagai modus baru, dan sayangnya banyak menyasar kaum perempuan. Oleh karena itu, melalui kolaborasi dengan TP PKK dan Dekranasda, kami ingin memberikan edukasi yang tidak hanya meningkatkan kesadaran tetapi juga keterampilan dalam mengenali dan menghindari penipuan tersebut," jelas Indra.

Program Perlindungan Konsumen yang diusung oleh BI Bali, bernama "Eling Raga," menjadi salah satu pusat perhatian dalam diskusi ini. Menurut Indra, program ini memiliki salah satu inisiatif unggulan yaitu gerakan PeKA, yang merupakan akronim dari Peduli, Kenali, dan Adukan. "Dengan slogan PeKA, kami berharap masyarakat, terutama perempuan, bisa lebih waspada dan siap mengambil tindakan yang tepat ketika menghadapi potensi penipuan," tambahnya.

Edukasi dan kampanye sosialisasi yang akan dilaksanakan meliputi berbagai aspek penting seperti cara mengenali penipuan digital, metode pengaduan jika menjadi korban, dan tindakan pencegahan yang bisa diambil sehari-hari. "Kami juga berharap peran aktif dari TP PKK dan Dekranasda dalam memberikan pelatihan dan pendampingan kepada anggota mereka," ujar Indra dengan optimis.

Ny. Putri Suastini Koster menyambut baik inisiatif Bank Indonesia ini dan berharap kerja sama ini dapat segera direalisasikan. "Kolaborasi ini sangat penting mengingat perempuan sering kali rentan menjadi target penipuan. Melalui kerja sama ini, kita bisa saling mendukung upaya memperkuat ketahanan masyarakat terhadap ancaman kejahatan digital," ucap Ny. Putri.

Tidak hanya berhenti pada edukasi, Ny. Putri juga menekankan perlunya kerja sama antar lembaga dalam membangun sistem pendukung yang lebih kuat. "Mulai dari penguatan teknologi informasi, hingga penyediaan akses aduan dan bantuan yang lebih mudah bagi mereka yang membutuhkan," tambahnya.

Kolaborasi ini diharapkan dapat dimulai dengan serangkaian kegiatan sosialisasi dan pelatihan di berbagai wilayah di Bali. Memanfaatkan infrastruktur desa dan komunitas lokal yang dijangkau oleh TP PKK dan Dekranasda, diharapkan pesan dan edukasi yang disampaikan bisa lebih merata dan diterima baik oleh berbagai lapisan masyarakat.

Bali sebagai salah satu destinasi wisata internasional juga memiliki peran penting dalam menunjukkan kepada dunia bagaimana upaya perlindungan konsumen dan peningkatan literasi digital dapat dilakukan. Indra Gunawan dan Ny. Putri Suastini Koster sepakat bahwa kerja sama ini bisa menjadi model bagi wilayah-wilayah lain di Indonesia dalam menangkal ancaman penipuan online yang terus berkembang.

Dengan demikian, diperlukan sinergi yang kuat antara lembaga pemerintahan, sektor swasta, serta masyarakat sipil dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan terpercaya. Kerja sama ini diakui tidak akan berjalan tanpa tantangan, namun baik Indra maupun Ny. Putri optimis dapat mengatasinya dengan strategi yang sudah dipersiapkan.

Langkah ke depan mencakup penyusunan panduan dan modul pelatihan yang relevan dan mudah dipahami, penyediaan akses informasi dan bantuan yang responsive, serta evaluasi dan monitoring berkelanjutan untuk mengukur efektivitas dari program yang dijalankan. Kolaborasi ini juga akan dievaluasi secara bertahap untuk memastikan pencapaian target yang diinginkan.

Sinergi ini bukan hanya tentang mencegah penipuan, tetapi juga berfokus pada pemberdayaan perempuan agar lebih mandiri dan tangguh dalam menghadapi tantangan digital yang ada. Dengan terlaksananya kerja sama ini, diharapkan tingkat keamanan dan kenyamanan dalam memanfaatkan teknologi digital di Bali dapat meningkat sehingga memberikan dampak positif bagi kemajuan sosial ekonomi masyarakat Bali secara keseluruhan.

Terkini

Cara Ajukan KPR Subsidi Bank Mandiri 2025 Lengkap

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:44 WIB

MIND ID Dorong Transformasi Mineral Hijau Nasional

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:42 WIB

Rekomendasi Kuliner Puyuh Goreng Lezat di Malang

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:40 WIB

Rekomendasi Kuliner Dimsum Halal Enak di Bandung

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:39 WIB