PT KAI Daop 9 Jember Optimalkan Keamanan Jelang Mudik Lebaran 2025 dengan Penutupan Perlintasan Sebidang

Senin, 03 Maret 2025 | 16:16:10 WIB

JAKARTA - Menghadapi lonjakan pemudik pada masa angkutan Lebaran tahun 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Jember berkomitmen meningkatkan kesiapan infrastruktur dan keselamatan perjalanan kereta api. Khususnya, bagi titik-titik perlintasan sebidang yang diidentifikasi menjadi sumber potensi bahaya. Langkah ini diambil untuk memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa kereta api.

Keselamatan Menjadi Prioritas Utama

Sebagai bagian dari strategi peningkatan keselamatan, PT KAI Daop 9 Jember fokus pada penutupan sejumlah perlintasan sebidang yang tidak memiliki palang pintu. Hal ini dinilai krusial, mengingat demi menjaga keselamatan, terutama di masa puncak kepadatan lalu lintas selama Lebaran. "Kami memahami pentingnya memberikan pelayanan terbaik dan keselamatan maksimal kepada penumpang kereta api, khususnya pada masa mudik Lebaran ketika volume penumpang meningkat signifikan," ujar Sujarwo, Kepala Daop 9 Jember.

Menurut data PT KAI, perlintasan sebidang yang tidak berpalang pintu menjadi titik rawan kecelakaan, sehingga penutupan adalah langkah preventif yang diambil untuk mengurangi risiko selama arus mudik. Selain itu, upaya ini sejalan dengan program jangka panjang KAI untuk meminimalisir kecelakaan di perlintasan kereta api.

Penutupan Perlintasan Sebidang: Langkah Konkret

Langkah penutupan perlintasan sebidang dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. PT KAI Daop 9 Jember berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat serta instansi terkait untuk memastikan bahwa penutupan dilakukan secara efektif tanpa mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. Area yang terdampak oleh penutupan ini telah disediakan jalur alternatif, memberikan solusi bagi masyarakat untuk tetap melanjutkan aktivitasnya sehari-hari.

Tidak hanya penutupan, PT KAI Daop 9 Jember juga menggarisbawahi pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya melintas di perlintasan tanpa palang pintu. Program edukasi dilakukan melalui kampanye keselamatan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pengguna kendaraan pribadi.

Peningkatan Infrastruktur di Jalur Rel

Selain penutupan perlintasan, Daop 9 Jember turut melakukan peningkatan infrastruktur di sepanjang jalur rel. Inspeksi rutin dan pemeliharaan jalur kereta dilakukan secara berkala untuk memastikan semua kereta dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala teknis. Penambahan rambu-rambu dan sinyal kereta api juga diterapkan untuk meningkatkan kewaspadaan pengemudi kendaraan dan mencegah pelanggaran.

Dalam masa persiapan ini, PT KAI juga meluncurkan inovasi layanan melalui aplikasi KAI Access yang memberikan pembaharuan rute dan jadwal kereta api secara real-time. Pengguna aplikasi dapat melihat notifikasi khusus terkait jalur yang mengalami penutupan atau perubahan jadwal akibat peningkatan volume penumpang.

Kolaborasi Multipihak untuk Keselamatan

Sementara itu, kolaborasi antara PT KAI Daop 9 Jember dengan pemerintah daerah serta aparat kepolisian sangat diintensifkan. Bersama-sama dengan Dinas Perhubungan, mereka melaksanakan pengamanan ekstra di titik-titik strategis yang rawan kecelakaan. “Keselamatan di perlintasan kereta api bukan hanya tanggung jawab KAI, tetapi juga melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, kerja sama multipihak sangat penting untuk memastikan semua pengguna jalan, baik di rel maupun di jalan raya, dapat merayakan Lebaran dengan aman,” ungkap Sujarwo.

Komitmen PT KAI Terhadap Keselamatan

Komitmen PT KAI terhadap keselamatan terbukti dengan berbagai langkah proaktif yang mereka lakukan. Dengan berbagai program yang telah dijalankan, PT KAI berharap dapat mengurangi angka kecelakaan di perlintasan sebidang nonpalang pintu, terutama selama masa mudik Lebaran. Upaya ini tidak hanya meminimalisir risiko tetapi juga meningkatkan ketertiban lalu lintas di kawasan sekitar rel.

Selain itu, PT KAI Daop 9 Jember juga menyiapkan tim reaksi cepat yang siap siaga 24 jam untuk menangani keadaan darurat dan memberikan respons cepat jika terjadi insiden. Dengan demikian, diharapkan waktu tempuh kereta api tetap efisien dan tidak mengganggu jadwal perjalanan penumpang.

Pada akhirnya, penutupan perlintasan sebidang oleh PT KAI Daop 9 Jember menjelang Lebaran 2025 merupakan salah satu bentuk antisipasi menghadapi peningkatan jumlah pengguna jasa kereta api. Langkah ini tidak hanya dimaksudkan untuk meningkatkan kenyamanan, tetapi juga memberikan rasa aman selama perjalanan.

"Saat mudik, yang paling penting bagi kami adalah memberikan layanan optimal sehingga penumpang dapat tiba di tempat tujuan dengan selamat dan nyaman," tutup Sujarwo.

Dengan berbagai langkah yang telah diambil, PT KAI Daop 9 Jember berharap bahwa arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar tanpa kendala yang berarti, sehingga keselamatan dan kenyamanan tetap terjaga.

Terkini