IHSG Terbang di Awal Tahun, Saham Perbankan dan Blue Chip Dominasi Kenaikan

Senin, 03 Maret 2025 | 15:02:25 WIB

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali tahun 2025 dengan performa yang mengesankan. Pada pembukaan perdagangan di hari pertama tahun ini, Senin 3 Januari 2025, IHSG melonjak naik sebanyak 1,6% mencapai level 6.370,79. Kenaikan ini menjadi sinyal positif bagi para investor yang berharap pada stabilitas dan pertumbuhan di tahun yang baru.

Pada sesi pertama perdagangan hari ini, pasar menunjukkan dinamika yang positif di mana sebanyak 277 saham mengalami kenaikan. Sementara itu, 171 saham tetap berada di posisi yang sama, dan hanya 97 saham yang bergerak di zona merah. Dalam dua menit pertama perdagangan, nilai transaksi langsung mencapai Rp 1,03 triliun, dengan 1,14 miliar saham berpindah tangan dalam 59 ribu transaksi.

Kenaikan IHSG kali ini didominasi oleh saham-saham dari sektor perbankan dan saham blue chip lainnya. Saham-saham perbankan menjadi primadona karena ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter dari Bank Indonesia yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan sektor ini di tahun 2025. Saham blue chip lainnya juga mendapatkan perhatian karena fundamentalnya yang kuat dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan.

Salah satu analis pasar dari Mandiri Sekuritas, Ahmad Fauzi, menjelaskan bahwa optimisme pasar ini tidak lepas dari kondisi makroekonomi yang diprediksi akan lebih stabil pada tahun ini. "Kita melihat adanya harapan baru dari sisi kebijakan pemerintah dan rencana pemulihan ekonomi yang lebih terstruktur. Sektor perbankan, misalnya, diuntungkan dari tren penurunan suku bunga yang diproyeksikan akan meningkatkan permintaan kredit," ujarnya.

Investor asing juga menunjukkan minat yang tinggi terhadap pasar saham Indonesia dengan melakukan aksi beli bersih pada sesi perdagangan kali ini. Hal tersebut memperkuat keyakinan akan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap menarik meskipun banyak tantangan global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih cukup solid di tengah guncangan ekonomi global menjadi salah satu alasan mengapa para investor masih melirik pasar saham tanah air.

Tak dapat dipungkiri bahwa saham dari sektor teknologi juga mulai mendapatkan perhatian. Saham dari perusahaan teknologi yang inovatif dan memiliki model bisnis yang adaptif terhadap perubahan zaman, seperti Gojek Tokopedia (GoTo) dan Bukalapak, diprediksi akan mencatat performa yang baik di tahun 2025 ini. Para analis meyakini bahwa digitalisasi yang semakin merata menjadi pendorong utama sektor ini.

Selain itu, perkembangan global juga turut mempengaruhi pasar saham domestik. Lonjakan harga komoditas, seperti minyak dan batu bara, serta gerakan kebijakan di Amerika Serikat dan Tiongkok, menjadi beberapa faktor eksternal yang turut mempengaruhi sentimen investor. Hal ini diamini oleh Hendri Saparini, ekonom senior dari CORE Indonesia, yang mengatakan bahwa "Pergerakan IHSG hari ini didorong oleh kombinasi antara faktor domestik, seperti ekspektasi kebijakan fiskal dan moneter pemerintah, serta perkembangan eksternal termasuk harga komoditas."

Ke depan, pelaku pasar akan terus memantau kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah, khususnya yang berhubungan dengan reformasi struktural dan investasi asing. Para ekonom juga memperingatkan agar investor tetap waspada terhadap potensi volatilitas yang mungkin saja terjadi seiring dengan perkembangan sentimen global.

Untuk tahun ini, para analis memproyeksikan bahwa sektor-sektor yang berbasis ekspor dan berorientasi pada pasar domestik seperti teknologi, kesehatan, dan konsumsi akan terus menjadi sektor unggulan. Namun, tidak menutup kemungkinan sektor tradisional, seperti perbankan dan komoditas, masih akan memegang peranan penting mengingat kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Dengan menguatnya IHSG di awal tahun, optimisme terhadap pasar saham Indonesia diharapkan dapat terus terjaga, memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Analis dan investor akan terus memantau perkembangan serta dinamika yang terjadi, baik dari sisi kebijakan makroekonomi maupun kondisi geopolitik global.

Bagi investor, tahun 2025 diawali dengan asa dan harapan baru untuk meraih keuntungan dan memaksimalkan portofolio investasi mereka. Dengan tetap memperhitungkan risiko dan menyusun strategi yang tepat, optimisme pasar saham Indonesia di awal tahun ini diharapkan menjadi momentum awal yang kuat untuk performa yang cemerlang sepanjang tahun.

Terkini

Film Sukma: Teror Gaib dan Obsesi Kecantikan

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:10 WIB

BYD M6: MPV Listrik Modern dengan Kabin Luas dan Fitur Canggih

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:09 WIB

Daihatsu Ayla Tipe M: Harga Terjangkau dan Spesifikasi Lengkap

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:07 WIB

New Honda ADV160 RoadSync, Skutik Petualang Fitur Canggih

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:03 WIB