Kredit Perbankan Tumbuh Pesat hingga Rp7.720 Triliun pada 2024, NPL Mengalami Perbaikan

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:42:38 WIB

JAKARTA - Industri perbankan di Indonesia mencatatkan kinerja gemilang pada tahun 2024 dengan penyaluran kredit yang mencapai lebih dari Rp7.720 triliun per akhir Desember. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 10,79 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), menurut laporan terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Meskipun ada sedikit penurunan secara bulanan sebesar 0,61 persen, pertumbuhan kredit sepanjang tahun tetap menunjukkan peningkatan yang sehat sebesar 5,28 persen year-to-date (ytd).

Pertumbuhan kredit ini mencerminkan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan setelah tantangan pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Berbagai sektor industri di Indonesia mulai menunjukkan aktivitas finansial yang lebih dinamis, termasuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan kredit.

Dalam laporannya, OJK menyebutkan bahwa pertumbuhan kredit yang signifikan ini didorong oleh permintaan yang kuat dari sektor-sektor produktif. “Kami melihat pertumbuhan yang positif dalam penyaluran kredit, terutama pada sektor industri dan perdagangan yang mulai bangkit,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK dalam keterangannya.

Kinerja positif ini tidak terlepas dari membaiknya kualitas kredit yang disalurkan. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) menunjukkan penurunan, menandakan peningkatan dalam pengelolaan risiko oleh bank. Perbaikan NPL menjadi indikasi kesehatan finansial yang lebih stabil dalam sektor perbankan, memberikan ruang bagi bank untuk lebih agresif dalam menyalurkan kredit.

Sejumlah bank besar di Tanah Air juga melaporkan peningkatan pada sisi profitabilitas seiring dengan pertumbuhan kredit yang sehat. Beberapa bank mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan, berkat efisiensi operasional dan manajemen risiko yang efektif.

"Pengelolaan risiko yang lebih baik, ditambah dengan penetapan suku bunga yang kompetitif, memainkan peran kunci dalam pertumbuhan kredit kami tahun ini," kata seorang eksekutif dari salah satu bank terbesar di Indonesia.

Namun, meskipun kinerja perbankan berjalan positif, tantangan tetap ada. Bank-bank harus tetap waspada terhadap potensi peningkatan risiko di tengah perkembangan ekonomi global yang tidak menentu. Gejolak di pasar internasional dan perubahan kebijakan moneter di negara-negara maju dapat memberikan dampak ke pasar domestik.

OJK menegaskan bahwa pihaknya akan terus memonitor dengan ketat perkembangan tersebut dan siap menerapkan langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa sektor perbankan tetap kuat di tengah berbagai tantangan. OJK akan terus melakukan pengawasan ketat untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan,” tambah Kepala Eksekutif OJK.

Sementara itu, pelaku industri berharap agar tren positif ini dapat berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Mereka menilai, stabilitas ekonomi dan kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan industri akan menjadi pendorong utama kelangsungan pertumbuhan yang kuat.

Salah satu pengusaha di sektor UMKM mengungkapkan harapannya, “Pertumbuhan kredit yang sehat memberikan peluang besar bagi pengusaha seperti kami untuk memperluas usaha dan meningkatkan produktivitas. Kami berharap pemerintah dan perbankan terus mendukung perkembangan ini dengan kebijakan yang proaktif.”

Dengan berbagai langkah preventif dan proaktif, masa depan sektor perbankan Indonesia tampak cerah. Lebih banyak pelaku usaha dan sektor industri diharapkan memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan investasi dan ekspansi usaha mereka, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Berjalan ke depan, perhatian utama terletak pada pertumbuhan ekonomi nasional dan global, stabilitas politik menghadapi tahun-tahun mendatang, serta inovasi di sektor keuangan, termasuk digitalisasi layanan perbankan yang semakin memungkinkan akses ke lebih banyak lapisan masyarakat.

Akhirnya, meskipun tantangan tetap ada, kekuatan kebijakan dan pengalaman selama krisis sebelumnya menempatkan sektor perbankan Indonesia pada jalur yang benar menuju penguatan lebih lanjut dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Terlebih dengan dukungan dari regulator yang terus menjamin stabilitas dan kesehatan sektor keuangan secara keseluruhan.

Dengan dinamika pasar yang terus berkembang, perbankan di Indonesia harus terus beradaptasi dan berinovasi untuk memenuhi tuntutan zaman, memastikan layanan yang optimal dan inklusif bagi seluruh masyarakat. Apalagi, perbankan memiliki peranan sentral dalam mendorong percepatan ekonomi nasional di tengah berbagai tantangan global.

Terkini

Jadwal dan Harga Tiket Pelni KM Sinabung Biak Surabaya

Selasa, 09 September 2025 | 14:14:38 WIB

Jadwal KRL Solo Jogja Akhir Pekan 13 Sampai 14 September

Selasa, 09 September 2025 | 14:14:36 WIB

Cara Daftar TJ Card dan Jakcard Combo Gratis Naik Transjakarta

Selasa, 09 September 2025 | 14:14:33 WIB

Trans Jogja Tambah Halte Baru, Akses Makin Mudah

Selasa, 09 September 2025 | 14:14:32 WIB