JAKARTA - PT Trans Continent, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor logistik dan transportasi, mengumumkan rencana strategis untuk membangun kantor dan pusat pergudangan baru di Gresik, Jawa Timur. Proyek ini diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2025 dan berlokasi di Kawasan Industri Bunder dengan luas lahan mencapai 1,5 hektar. Langkah ini merupakan bagian dari upaya PT Trans Continent untuk memperluas dan memperkuat jaringan logistik nasionalnya.
Ismail Rasyid, SE MMTr, CEO PT Trans Continent dan putra kebanggaan Aceh, menjelaskan bahwa pembangunan Gresik Distribution HUB ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sekaligus memperkuat posisi perusahaan dalam industri logistik yang semakin kompetitif. "Kami percaya bahwa investasi ini akan memberikan manfaat jangka panjang tidak hanya bagi perusahaan kami tetapi juga bagi perekonomian lokal dan nasional," ujar Ismail.
Kebutuhan Akan Infrastruktur Logistik yang Mumpuni
Pembangunan distribusi dan pergudangan di Gresik ini dilandasi oleh kebutuhan akan infrastruktur logistik yang lebih mumpuni di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan, permintaan akan sistem logistik yang efisien dan handal terus meningkat. Dengan posisi geografis yang strategis di Jawa Timur, Gresik menjadi lokasi ideal bagi pembangunan pusat logistik untuk melayani distribusi barang ke berbagai daerah di Indonesia, terutama wilayah timur.
Ismail menambahkan, "Dengan adanya Gresik Distribution HUB, kami dapat mempersingkat jalur distribusi dan memangkas biaya logistik. Ini akan berdampak positif pada harga akhir produk di pasaran."
Investasi untuk Pertumbuhan
Investasi yang ditanamkan pada proyek Gresik Distribution HUB ini menunjukkan komitmen PT Trans Continent untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah. Proyek ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, yang akan membantu meningkatkan taraf hidup mereka.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat mendorong investasi lainnya dalam sektor logistik dan infrastruktur di Jawa Timur. Infrastruktur yang memadai menjadi salah satu faktor penentu bagi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dengan infrastruktur logistik yang baik, aliran barang dan jasa akan lebih lancar, dan pada akhirnya meningkatkan daya saing daerah di tingkat nasional maupun internasional.
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Pembangunan pusat logistik di Gresik ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk memajukan infrastruktur logistik nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Dengan pembangunan Gresik Distribution HUB, PT Trans Continent tidak hanya fokus pada peningkatan efisiensi logistik dan distribusi, tetapi juga berkomitmen untuk menjalankan praktik bisnis yang ramah lingkungan.
"Dalam setiap proyek yang kami lakukan, kami selalu memastikan bahwa proses dan operasionalnya sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Kami berkomitmen untuk meminimalkan dampak lingkungan dari setiap kegiatan kami," kata Ismail.
Seperti proyek infrastruktur besar lainnya, pembangunan Gresik Distribution HUB tentunya akan menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi operasional, regulasi, hingga dinamika ekonomi makro. Namun, PT Trans Continent menyatakan siap menghadapinya dan optimis proyek ini akan berjalan sesuai rencana.
"Dalam dunia bisnis, tantangan selalu ada, tetapi kami yakin dengan tim yang berpengalaman dan strategi yang tepat, kami dapat terus bergerak maju dan mewujudkan visi kami," tambah Ismail.
Ke depan, PT Trans Continent berharap Gresik Distribution HUB dapat menjadi model bagi pengembangan pusat logistik lainnya di Indonesia, yang mengedepankan efisiensi, keberlanjutan, dan peningkatan nilai tambah baik bagi perusahaan, pelanggan, maupun masyarakat luas.
Dengan dimulainya proyek ini pada tahun 2025, diharapkan PT Trans Continent dapat terus berkontribusi dalam membangun sistem logistik nasional yang lebih tangguh dan berdaya saing tinggi. Investasi ini diharapkan tidak hanya mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan, tetapi juga menjadi motor penggerak bagi pembangunan ekonomi daerah dan nasional.