JAKARTA - Langkah strategis kembali ditunjukkan oleh First Resources Limited, perusahaan yang dimiliki pengusaha Cilandra Fangiono. Melalui aksi korporasi terbaru, First Resources Limited secara resmi mengumumkan penawaran tender wajib (tender offer) terhadap saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT). Keputusan ini muncul sebagai tindak lanjut dari proses akuisisi yang menjadikan First Resources Limited sebagai pengendali baru perusahaan tersebut.
Dalam pengumuman resminya, manajemen First Resources Limited menegaskan bahwa kewajiban melakukan tender wajib merupakan konsekuensi dari peraturan yang berlaku. Setelah berhasil mengambil alih kepemilikan mayoritas, perusahaan harus memberikan kesempatan yang adil kepada pemegang saham publik untuk melepas saham mereka melalui mekanisme yang transparan.
Rincian Pengambilalihan Saham
First Resources Limited menyampaikan bahwa pada tanggal 6 Mei 2025, perusahaan telah menyelesaikan proses pembelian saham ANJT dalam jumlah yang sangat signifikan. Total saham yang diakuisisi mencapai 3.057.981.688 lembar atau setara dengan 91,71 persen kepemilikan. Saham tersebut dibeli dari PT Austindo Kencana Jaya, PT Memimpin Dengan Nurani, Sjakon George Tahija, serta George Santosa Tahija.
Dengan komposisi kepemilikan tersebut, First Resources Limited secara efektif menjadi pemegang kendali utama ANJT. Posisi ini bukan hanya memberi kewenangan strategis dalam menentukan arah bisnis perusahaan, tetapi juga membawa tanggung jawab besar dalam menjaga kepentingan seluruh pemegang saham.
Kewajiban Tender Wajib Berdasarkan Regulasi
Mengacu pada regulasi pasar modal, khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 9/2018, setiap perusahaan yang melakukan pengambilalihan di atas batas tertentu diwajibkan untuk melaksanakan tender wajib. Langkah ini bertujuan melindungi hak investor ritel serta memastikan adanya keterbukaan dalam setiap aksi korporasi besar.
Manajemen First Resources Limited dalam keterangannya menyebutkan, “Sesuai dengan POJK No.9/2018, setelah pelaksanaan pengambilalihan tersebut, pengendali baru wajib melakukan penawaran tender wajib.” Pernyataan tersebut sekaligus menegaskan komitmen perusahaan untuk mematuhi aturan yang berlaku di pasar modal Indonesia.
Dampak bagi Pemegang Saham ANJT
Bagi pemegang saham ANJT, pengumuman tender wajib ini memberikan ruang untuk mempertimbangkan pilihan investasi mereka. Pemegang saham yang tidak ingin melanjutkan kepemilikan dapat menjual sahamnya melalui mekanisme tender dengan harga yang ditentukan oleh pengendali baru. Dengan demikian, terdapat kepastian bagi investor untuk keluar dari kepemilikan saham tanpa harus bergantung sepenuhnya pada fluktuasi pasar reguler.
Selain itu, tender wajib juga memberi sinyal positif bahwa proses akuisisi berjalan sesuai jalur hukum dan tata kelola perusahaan yang baik. Investor bisa melihat hal ini sebagai bentuk transparansi yang menumbuhkan kepercayaan pada keberlanjutan bisnis ANJT di bawah kendali First Resources Limited.
Posisi Strategis First Resources di Industri
Sebagai perusahaan besar yang telah lama bergerak di sektor perkebunan, First Resources Limited menempatkan langkah akuisisi ini sebagai bagian dari strategi ekspansi jangka panjang. Kepemilikan mayoritas atas ANJT membuka peluang untuk memperkuat portofolio bisnis, memperluas jaringan produksi, sekaligus meningkatkan daya saing di pasar global.
Dalam jangka menengah hingga panjang, aksi korporasi ini dapat mendorong efisiensi operasional serta sinergi bisnis yang saling menguntungkan. Dengan pengalaman First Resources Limited yang luas dalam mengelola perkebunan, diharapkan ANJT dapat mengoptimalkan potensi usahanya dan menghadirkan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Prospek dan Tantangan Pasar ke Depan
Meski akuisisi ini dipandang sebagai langkah besar, tetap ada tantangan yang harus dihadapi. Kondisi harga komoditas yang fluktuatif, perubahan regulasi, serta persaingan ketat di industri perkebunan menjadi faktor yang perlu diperhitungkan oleh First Resources Limited. Namun, dukungan struktur kepemilikan yang kuat dan strategi ekspansi yang matang diyakini mampu menjadi modal untuk menghadapi berbagai dinamika pasar.
Bagi pasar modal Indonesia, pengumuman tender wajib ini menjadi catatan penting tentang bagaimana mekanisme perlindungan investor diterapkan secara nyata. Dengan adanya kepastian hukum, setiap aksi korporasi besar akan selalu berada dalam koridor yang menjaga keseimbangan kepentingan, baik dari pengendali perusahaan maupun pemegang saham publik.