Kesenjangan Literasi dan Kepemilikan Polis Asuransi Terjadi

Jumat, 22 Agustus 2025 | 10:18:37 WIB
Kesenjangan Literasi dan Kepemilikan Polis Asuransi Terjadi

JAKARTA - Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menyoroti kesenjangan yang signifikan antara pemahaman masyarakat terhadap asuransi dan tindakan nyata memiliki polis. 

Meskipun tingkat literasi asuransi meningkat pesat, indeks inklusi asuransi justru mengalami penurunan, menunjukkan adanya hambatan dalam penerapan pengetahuan menjadi keputusan finansial nyata.

Peningkatan Literasi Asuransi Nasional

Data menunjukkan bahwa literasi asuransi nasional meningkat dari 31,72 persen pada 2022 menjadi 76,25 persen pada 2024. Angka ini mencerminkan semakin banyak masyarakat yang memahami manfaat asuransi, mulai dari proteksi terhadap risiko kesehatan hingga perlindungan finansial jangka panjang. Peningkatan literasi menjadi fondasi penting untuk membangun masyarakat yang lebih siap secara finansial.

Penurunan Inklusi Asuransi

Meski pemahaman meningkat, indeks inklusi asuransi justru turun dari 16,63 persen pada 2022 menjadi 12,21 persen pada 2024. Dengan kata lain, banyak masyarakat yang memahami asuransi, tetapi belum mengambil langkah untuk membeli polis. Fenomena ini menunjukkan adanya gap antara pengetahuan dan perilaku finansial nyata, yang menjadi tantangan bagi industri asuransi.

Tantangan Agen Asuransi di Kota Kecil

Fenomena ini juga dirasakan oleh agen Sun Life Indonesia, Intan Dewi, yang beroperasi di kota kecil seperti Pekalongan. Di kota-kota besar, edukasi dan penetrasi asuransi lebih mudah diterima, namun di kota kecil, masyarakat cenderung minim pengalaman dan pemahaman terkait proteksi. Hal ini menuntut pendekatan yang lebih personal dan edukatif dari agen.

Strategi Edukasi Menjadi Pilar Utama

Intan menekankan bahwa edukasi menjadi kunci utama dalam interaksi dengan calon nasabah. Ia secara konsisten menjelaskan manfaat produk, risiko, proses klaim, dan memastikan nasabah memahami kesesuaian produk dengan kondisi kesehatan, pekerjaan, dan kemampuan finansial mereka. Dengan pendekatan ini, agen berupaya menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan kepemilikan polis.

Pentingnya Agen Menguasai Produk

Menurut Intan, ada dua kondisi umum yang sering ditemui di lapangan: pertama, nasabah yang paham asuransi tetapi belum berani membeli karena belum memahami detail produk; kedua, nasabah yang sudah memiliki asuransi tetapi tidak sepenuhnya mengerti manfaat dan risikonya. Oleh karena itu, penguasaan produk oleh agen dan penyampaian informasi yang jujur menjadi kunci agar nasabah merasakan manfaat nyata dari polis yang dimiliki.

Terkini