JAKARTA - Belanja daring kini menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari kebutuhan pokok hingga barang elektronik, semua dapat diakses hanya melalui aplikasi atau situs e-commerce. Kemudahan ini membuat konsumen lebih fleksibel dalam memilih produk, membandingkan harga, dan mendapatkan promosi menarik tanpa harus keluar rumah. Namun, kenyamanan ini juga membawa risiko yang tidak bisa diabaikan.
Risiko Pencurian Data Pribadi dan Finansial
Dengan meningkatnya aktivitas belanja online, insiden pencurian data pribadi dan keuangan juga ikut meningkat. Kasus-kasus seperti penipuan kartu kredit, phishing, hingga peretasan akun masih sering terjadi. Data yang bocor dapat disalahgunakan untuk transaksi ilegal, penipuan identitas, atau bahkan pembelian barang atas nama korban. Karena itu, perlindungan data menjadi prioritas utama bagi pengguna e-commerce.
Gunakan Password yang Kuat dan Berbeda
Langkah pertama untuk menjaga keamanan akun adalah menggunakan password yang kuat dan unik. Hindari kombinasi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nama hewan peliharaan. Sebaiknya gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Selain itu, setiap akun sebaiknya memiliki password berbeda agar jika satu akun diretas, akun lainnya tetap aman.
Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
Autentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan tambahan. Selain memasukkan password, pengguna juga akan diminta kode verifikasi yang dikirim melalui SMS, email, atau aplikasi autentikator. Metode ini membuat peretas lebih sulit mengakses akun meski mereka memiliki password. Banyak platform e-commerce modern sudah menyediakan opsi 2FA untuk meningkatkan perlindungan.
Periksa Reputasi dan Keamanan Situs
Sebelum melakukan transaksi, pastikan situs atau aplikasi e-commerce terpercaya. Cek ulasan pengguna, sertifikat keamanan, dan pastikan alamat web diawali dengan “https” yang menunjukkan enkripsi data. Hindari mengakses tautan yang diterima melalui pesan atau email yang mencurigakan karena bisa jadi itu merupakan upaya phishing.
Hindari Penggunaan Jaringan Publik untuk Transaksi
Wi-Fi publik atau jaringan yang tidak terenkripsi dapat menjadi celah bagi peretas untuk mencuri data. Sebaiknya gunakan jaringan pribadi atau VPN saat melakukan transaksi online. Ini membantu menjaga keamanan informasi finansial dan identitas pengguna dari akses tidak sah.
Pantau Aktivitas Akun Secara Berkala
Memeriksa riwayat transaksi secara rutin dapat membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan lebih cepat. Jika ditemukan transaksi yang tidak dikenal, segera hubungi pihak penyedia layanan atau bank untuk menindaklanjuti. Kebiasaan ini bisa mencegah kerugian finansial yang lebih besar dan mempercepat pemulihan akun.
Hindari Menyimpan Informasi Kartu Kredit di Situs
Meskipun nyaman, menyimpan data kartu kredit di situs belanja online meningkatkan risiko jika platform diretas. Sebaiknya masukkan data kartu hanya saat bertransaksi dan hapus setelah selesai. Alternatif lain adalah menggunakan dompet digital atau layanan pembayaran pihak ketiga yang memiliki perlindungan tambahan.
Perbarui Perangkat dan Aplikasi Secara Rutin
Memastikan perangkat dan aplikasi selalu diperbarui membantu menutup celah keamanan yang bisa dimanfaatkan peretas. Sistem operasi, browser, dan aplikasi e-commerce yang terbaru biasanya dilengkapi patch keamanan yang menanggulangi risiko peretasan dan malware.
Waspadai Tautan dan Promo yang Terlalu Menarik
Penawaran yang terlalu bagus atau tautan yang tidak jelas sumbernya sering digunakan sebagai jebakan phishing. Jangan tergiur dengan promo yang tidak masuk akal dan selalu pastikan promo berasal dari situs resmi. Mengklik tautan mencurigakan dapat membuat akun terkompromi dalam sekejap.
Edukasi Diri dan Keluarga Mengenai Keamanan Siber
Pendidikan mengenai keamanan siber menjadi langkah penting agar pengguna lebih waspada. Membekali diri dan anggota keluarga dengan pengetahuan dasar tentang ancaman online, phishing, dan penipuan digital membantu menciptakan lingkungan belanja daring yang lebih aman.
Belanja online menawarkan kemudahan dan kenyamanan yang signifikan, tetapi tetap membawa risiko pencurian data dan keuangan. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana seperti menggunakan password kuat, autentikasi dua faktor, memeriksa situs, dan memantau aktivitas akun, pengguna dapat menikmati pengalaman berbelanja secara aman. Kesadaran dan kewaspadaan adalah kunci untuk melindungi data pribadi dan finansial di era digital.