JAKARTA - Arsenal dalam beberapa tahun terakhir mengalami perubahan besar yang jarang terlihat sebelumnya. Sejak kedatangan Mikel Arteta, klub ini menjalani revolusi menyeluruh baik dari sisi permainan maupun komposisi skuad.
Jika dulu The Gunners sempat kesulitan bersaing di papan atas, kini mereka kembali diperhitungkan, bukan hanya karena prestasi di lapangan, tetapi juga dari nilai pasar skuad yang melonjak luar biasa.
Data terbaru menunjukkan bahwa Arsenal kini memiliki nilai skuad mencapai £1.14 miliar atau setara Rp 22 triliun. Angka fantastis ini menjadikan mereka sebagai klub termahal di Liga Inggris sekaligus kedua di dunia.
Kenaikan Nilai yang Hampir Dua Kali Lipat
Sejak ditangani Arteta pada 2019, nilai skuad Arsenal hampir berlipat ganda. Ketika ia baru datang, angka tersebut hanya sekitar £540 juta. Namun melalui proses panjang, disiplin dalam strategi transfer, dan konsistensi mengorbitkan pemain muda, Arsenal berhasil mengangkat kembali citra mereka di panggung sepak bola dunia.
Lonjakan nilai ini bukan hanya mencerminkan kekuatan finansial, melainkan juga kualitas serta potensi yang kini dimiliki para pemain muda Arsenal. Dengan pendekatan yang matang, klub London Utara tersebut membuktikan bahwa proyek jangka panjang dapat menghasilkan stabilitas sekaligus daya saing yang tinggi.
Bukayo Saka Jadi Simbol Kebangkitan
Salah satu wajah utama dari revolusi Arsenal adalah Bukayo Saka. Pemain sayap andalan ini merupakan bukti nyata betapa pentingnya investasi pada talenta akademi. Nilai pasar Saka melonjak drastis dari £6 juta menjadi £129,5 juta hanya dalam enam tahun terakhir.
Kenaikan ini tidak terlepas dari kontribusi besarnya di lapangan, baik sebagai penyumbang gol maupun pencipta peluang. Saka bukan hanya dianggap pilar Arsenal, tetapi juga simbol kebangkitan klub yang berhasil kembali melahirkan bintang kelas dunia. Dengan kualitas yang terus meningkat, ia diprediksi akan menjadi salah satu pemain paling berharga di dunia dalam beberapa tahun mendatang.
Generasi Emas dari Akademi Arsenal
Selain Saka, Arsenal juga sukses membangun generasi baru yang siap mengangkat masa depan klub. Nama-nama seperti Ethan Nwaneri dan Myles Lewis-Skelly menjadi sorotan. Keduanya baru berusia 18 tahun, namun nilai pasar mereka sudah mencatat angka luar biasa.
Ethan Nwaneri kini bernilai £48 juta, sementara Myles Lewis-Skelly mencapai £39 juta. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa akademi Arsenal kembali produktif setelah sempat redup dalam melahirkan pemain bintang. Tidak berhenti di situ, perhatian juga tertuju pada Max Dowman, pemain berusia 15 tahun yang diprediksi akan mengikuti jejak Saka sebagai bintang masa depan.
Ambisi Mengakhiri Penantian Panjang Gelar Liga
Nilai skuad yang meroket tentu membawa ekspektasi baru bagi Arsenal. Selama 21 tahun terakhir, The Gunners belum mampu menjuarai Liga Inggris. Padahal di era sebelumnya, Arsenal dikenal sebagai salah satu kekuatan utama yang sering memperebutkan gelar.
Kini dengan skuad yang berisi pemain muda bernilai tinggi, optimisme kembali tumbuh. Arteta tidak hanya membangun tim untuk bersaing dalam satu musim, melainkan menyiapkan fondasi jangka panjang agar Arsenal bisa menjadi kandidat juara setiap tahunnya. Penantian panjang suporter diyakini semakin mendekati akhir, jika konsistensi ini bisa terus dijaga.
Kombinasi Nilai Ekonomi dan Prestasi Lapangan
Kekuatan Arsenal saat ini bukan sekadar soal nilai ekonomi yang luar biasa, tetapi juga prestasi di lapangan. Strategi klub dalam memadukan pemain muda potensial dengan para pemain senior berpengalaman terbukti mampu menjaga keseimbangan.
Kenaikan nilai pasar menjadi indikator penting bahwa Arsenal tidak hanya membangun tim untuk sekarang, tetapi juga untuk masa depan. Dengan proyek ambisius ini, The Gunners memiliki peluang besar untuk mengembalikan kejayaan mereka di kompetisi domestik maupun Eropa. Liga Inggris pun semakin menarik, karena salah satu rival tradisional kembali hadir sebagai kekuatan utama yang siap memberi tekanan pada para pesaingnya.