JAKARTA - Industri otomotif Tiongkok kembali membuat langkah berani yang diyakini akan mengubah cara masyarakat dunia mengendarai kendaraan listrik. Pemerintah melalui regulator resmi memutuskan bahwa seluruh mobil listrik terbaru yang diproduksi mulai tahun 2027 wajib menggunakan teknologi single-pedal driving.
Aturan ini menjadi tonggak penting dalam evolusi kendaraan listrik, sekaligus menunjukkan arah baru bagaimana teknologi transportasi akan terus dikembangkan untuk mendukung efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan berkendara.
Mengenal Teknologi Single-Pedal Driving
Single-pedal driving adalah sistem yang memungkinkan pengemudi hanya menggunakan satu pedal untuk dua fungsi utama, yaitu akselerasi dan deselerasi. Dengan menekan pedal, mobil akan melaju, dan saat pengemudi mengangkat kaki dari pedal, mobil otomatis melambat hingga berhenti tanpa harus menekan rem.
Teknologi ini dinilai mampu membuat pengalaman berkendara lebih sederhana sekaligus efisien. Tidak hanya itu, sistem ini juga memanfaatkan teknologi regenerative braking, di mana energi yang biasanya terbuang saat pengereman dapat disimpan kembali ke baterai, sehingga meningkatkan jarak tempuh kendaraan listrik.
Langkah Tegas Regulasi Otomotif di Tiongkok
Kebijakan tersebut dikonfirmasi melalui aturan baru yang dikeluarkan oleh regulator otomotif Tiongkok. Langkah ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mengarahkan perkembangan teknologi kendaraan listrik ke arah standar yang lebih maju.
Dengan adanya kewajiban ini, seluruh pabrikan otomotif di Tiongkok harus menyesuaikan diri dan memastikan bahwa produk baru mereka mengadopsi teknologi satu pedal. Langkah seragam ini tentu berbeda dengan pendekatan negara lain yang masih memberikan pilihan kepada konsumen atau produsen mengenai sistem berkendara.
Inspirasi dari Pionir Kendaraan Listrik Dunia
Meski terlihat sebagai kebijakan baru, konsep satu pedal bukanlah hal asing di dunia otomotif. Beberapa model kendaraan listrik yang sudah populer secara global, seperti Tesla Model 3 dan Model Y, telah lama mengadopsi teknologi ini.
Keberhasilan Tesla dalam memperkenalkan single-pedal driving menjadi inspirasi banyak pabrikan lain untuk menerapkannya. Tiongkok mengambil langkah lebih jauh dengan menjadikannya aturan wajib, bukan sekadar pilihan fitur tambahan. Hal ini sekaligus mempertegas ambisi Tiongkok untuk menjadi pemimpin utama dalam industri kendaraan listrik dunia.
Dampak bagi Industri Otomotif Domestik dan Global
Penerapan aturan ini akan membawa dampak besar, terutama bagi industri otomotif domestik. Produsen mobil listrik Tiongkok dituntut untuk mempercepat inovasi dan memastikan bahwa teknologi satu pedal menjadi standar di lini produksi mereka.
Selain itu, aturan ini diperkirakan akan memengaruhi pasar global, mengingat Tiongkok merupakan salah satu eksportir terbesar kendaraan listrik. Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor pun kemungkinan akan terbiasa dengan kendaraan listrik berteknologi satu pedal, sehingga standar baru ini bisa saja mendunia.
Meskipun dinilai inovatif, penerapan sistem single-pedal driving tentu menghadapi tantangan. Tidak semua pengemudi langsung terbiasa dengan sistem baru ini. Dibutuhkan edukasi dan adaptasi agar masyarakat dapat merasa nyaman menggunakannya.
Namun, jika melihat tren perkembangan teknologi dan kebiasaan generasi muda yang lebih mudah beradaptasi dengan inovasi, kebijakan ini diperkirakan akan diterima dengan baik dalam jangka panjang. Harapan terbesar adalah terciptanya pengalaman berkendara yang lebih aman, hemat energi, dan ramah lingkungan.