JAKARTA - Lapangan Pamedan Ahmad Yani kembali menjadi saksi semangat olahraga pelajar saat Pemerintah Kota Tanjungpinang resmi membuka perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Kota (POPKOT). Acara ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat pembinaan karakter generasi muda melalui jalur kompetisi olahraga.
Acara pembukaan yang digelar Senin, 4 Agustus 2025, berlangsung semarak dan penuh semangat. Hadir dalam acara tersebut Wakil Wali Kota Raja Ariza, Ketua TP-PKK Yuniarni Pustoko Weni, Wakil Ketua II DPRD Syarifah Elvyzana, serta perwakilan dari berbagai perangkat daerah, KONI, organisasi kepemudaan, dan pelaku dunia olahraga di Tanjungpinang.
Sorotan utama pada acara ini bukan hanya pada kemeriahan acara pembukaan, tetapi pada makna penting POPKOT sebagai media pembinaan mental, sportivitas, dan potensi pelajar dalam olahraga. Semangat itu ditunjukkan sejak awal dengan defile kontingen sekolah, penampilan seni drumband pelajar, serta pelepasan balon sebagai simbol dimulainya kompetisi.
Wali Kota Tekankan Esensi Sportivitas dan Mental Juara
Dalam sambutannya, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah menegaskan bahwa penyelenggaraan POPKOT bukan semata ajang tahunan rutin, melainkan langkah nyata dalam menyiapkan generasi muda yang kuat mental, sehat jasmani, dan berkarakter.
“POPKOT ini merupakan ajang pembinaan dan pencarian bibit atlet potensial sejak dini. Bukan hanya tentang siapa yang menang, tapi tentang bagaimana pelajar belajar semangat, disiplin, dan sportivitas,” ujar Lis di hadapan para peserta dan tamu undangan.
Ia juga menekankan pentingnya pelajar menjadikan kompetisi ini sebagai sarana pembelajaran, bukan sekadar pertarungan menang atau kalah. Semangat itu diharapkan mampu membentuk pola pikir pelajar yang siap berkompetisi secara sehat di berbagai tingkatan, termasuk ajang-ajang olahraga resmi di tingkat provinsi maupun nasional.
Kehadiran Tokoh Daerah Tambah Semangat Pelajar
Kehadiran para pejabat publik dan tokoh perempuan dalam pembukaan POPKOT menambah kesan kuat bahwa kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat. Wakil Wali Kota Raja Ariza bersama Ketua TP-PKK Yuniarni Pustoko Weni memberikan energi positif kepada para peserta.
Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Tanjungpinang Syarifah Elvyzana turut menyampaikan apresiasi atas antusiasme para pelajar yang ikut dalam kegiatan ini. Hal ini menunjukkan bahwa POPKOT bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan, kolaborasi, serta ruang ekspresi diri para pelajar dalam kegiatan positif.
Seluruh unsur yang hadir di lapangan tampak terlibat aktif memberikan semangat kepada para peserta. Ini menjadi simbol kuat bahwa pembinaan atlet muda tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kepemudaan dan Olahraga, tetapi juga seluruh komponen masyarakat dan pemerintah kota.
Puluhan Sekolah Ambil Bagian di Tujuh Cabang Olahraga
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Tanjungpinang, Ruli Friady, menyampaikan bahwa total sebanyak 66 sekolah dari jenjang SD, SMP, dan SMA sederajat ambil bagian dalam ajang POPKOT tahun ini. Ketentuan usia maksimal peserta adalah mereka yang lahir pada atau setelah 1 Januari 2009, menyesuaikan dengan standar pembinaan usia pelajar.
Sebanyak tujuh cabang olahraga dipertandingkan, memberikan ruang yang luas bagi pelajar untuk menunjukkan kemampuan dan minat mereka. Ragam cabang yang dilombakan membuka peluang bagi munculnya atlet-atlet muda yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut oleh pembina dan pelatih masing-masing sekolah maupun instansi olahraga.
Ajang ini tidak hanya menjadi momen bertanding, tetapi juga menjadi sarana penting bagi guru olahraga dan pelatih untuk memetakan bakat siswa dan memberikan pembinaan secara lebih terarah ke depannya.
POPKOT Jadi Langkah Awal Menuju Prestasi Lebih Tinggi
Lebih dari sekadar kompetisi, POPKOT Tanjungpinang memiliki nilai strategis sebagai jembatan menuju jenjang pembinaan atlet yang lebih serius. Pemerintah kota berharap, melalui kegiatan ini akan lahir atlet-atlet muda yang tak hanya berprestasi, tetapi juga menjadi teladan dalam menjunjung nilai sportivitas dan etika dalam berkompetisi.
Lis Darmansyah menegaskan bahwa pelajar yang mengikuti ajang ini harus membawa semangat untuk terus belajar dan mengukur kemampuan diri. Dengan demikian, mereka bisa mengembangkan potensi secara berkelanjutan dan menjadi bagian dari kemajuan olahraga di kota Tanjungpinang.
POPKOT juga memberikan peluang bagi pelajar untuk belajar tentang kerja sama tim, manajemen emosi, serta kedewasaan dalam menerima hasil pertandingan. Semua nilai tersebut penting dalam pembentukan karakter unggul sejak dini.