JAKARTA - Gairah terhadap olahraga raket modern bernama padel kian menjalar ke berbagai wilayah Indonesia. Tidak hanya populer di kota besar seperti Jakarta dan Bali, kini Nusa Tenggara Barat (NTB) juga bersiap menjadi tuan rumah bagi perkembangan olahraga ini. Hal tersebut ditandai dengan diangkatnya Mirah Midadan Fahmid sebagai Ketua Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Wilayah NTB.
Sebagai figur muda yang energik, Mirah membawa semangat baru dan visi besar dalam upaya mengenalkan padel kepada masyarakat luas di wilayah Bumi Gora. Ia tidak sekadar hadir sebagai pemimpin organisasi, tetapi juga menjadi wajah utama dari kampanye padel di NTB, dengan komitmen yang tinggi untuk mengembangkan ekosistem olahraga ini dari nol.
Misi Besar Membangun Ekosistem Padel di Bumi Gora
Dalam keterangannya usai dilantik, Mirah menegaskan bahwa dirinya siap membawa padel menjadi salah satu olahraga favorit di NTB. Ia menyadari bahwa tantangan tidak sedikit, mengingat padel masih tergolong baru dan belum banyak dikenal oleh masyarakat luas di kawasan timur Indonesia. Namun dengan pengalaman, jejaring, dan dedikasi yang ia miliki, ia optimistis bahwa NTB bisa menyamai bahkan melampaui popularitas padel di daerah lain.
"Ini bukan sekadar memimpin organisasi, tapi bagaimana saya bisa menjadi bagian dari sejarah besar munculnya olahraga baru yang penuh potensi," ungkap Mirah. Ia juga menyoroti pentingnya dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, komunitas olahraga, hingga masyarakat umum.
Menurutnya, langkah awal yang krusial adalah membentuk komunitas padel yang aktif di berbagai kota/kabupaten di NTB. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti lapangan padel yang sesuai standar internasional juga menjadi fokus utama.
Padel dan Peluang Besar bagi Generasi Muda NTB
Bagi Mirah, padel bukan sekadar olahraga, tetapi juga medium pemberdayaan generasi muda. Ia melihat potensi besar bagi anak-anak muda NTB untuk tidak hanya mengenal tetapi juga berprestasi melalui padel. Dengan semangat ini, PBPI NTB akan menyelenggarakan pelatihan, kompetisi, hingga kolaborasi dengan sekolah dan kampus agar padel bisa masuk dalam aktivitas ekstrakurikuler.
"Anak muda NTB memiliki semangat luar biasa. Kita hanya perlu memberikan ruang dan fasilitas. Padel bisa jadi jembatan bagi mereka untuk tampil di tingkat nasional maupun internasional," tegasnya.
Ia pun mencontohkan beberapa negara di Eropa dan Amerika Latin yang sukses mengembangkan padel sebagai olahraga profesional. Di sana, padel bukan hanya olahraga gaya hidup, tetapi juga bagian dari industri olahraga yang bernilai tinggi. Dengan kerja keras dan strategi yang tepat, Mirah percaya NTB bisa menapaki jalan serupa.
Sinergi Bersama untuk Masa Depan Padel di Indonesia Timur
Pengembangan padel di NTB tentu tidak bisa dilakukan secara sendirian. Oleh karena itu, PBPI NTB di bawah kepemimpinan Mirah juga berupaya membangun sinergi dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah berkoordinasi dengan PBPI pusat, agar program-program di daerah bisa sejalan dengan strategi nasional.
Selain itu, kerja sama dengan pelaku usaha lokal juga menjadi salah satu target. Mirah melihat peluang besar untuk mengaitkan olahraga padel dengan sektor pariwisata di NTB, mengingat potensi wisata daerah ini yang sangat besar. Dengan menjadikan padel sebagai bagian dari destinasi sport tourism, maka akan ada nilai tambah bagi pariwisata dan ekonomi lokal.
“NTB punya alam yang indah, cuaca yang mendukung, dan masyarakat yang ramah. Kita bisa menjadikan padel sebagai daya tarik wisata olahraga baru yang berkelas dunia,” tambahnya penuh keyakinan.
Langkah Nyata Dimulai dari Edukasi dan Aksi Komunitas
PBPI NTB di bawah kendali Mirah kini sudah mulai menyusun sejumlah program jangka pendek dan jangka panjang. Salah satu langkah awalnya adalah menggelar roadshow pengenalan padel di beberapa sekolah dan komunitas olahraga. Selain itu, akan dilakukan pelatihan instruktur padel yang nantinya bisa menjadi tenaga pelatih bersertifikat di daerah.
Mirah juga menyiapkan program padel untuk perempuan dan anak-anak, sebagai bentuk komitmen terhadap inklusi sosial dalam olahraga. Ia ingin menjadikan padel sebagai olahraga yang dapat dinikmati oleh semua kalangan, bukan hanya kelompok tertentu.
Ke depan, PBPI NTB juga merencanakan turnamen padel pertama di NTB yang akan melibatkan peserta dari luar daerah. Turnamen ini diharapkan menjadi pemicu meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga padel, sekaligus membuka peluang kerja sama dengan sponsor serta pemangku kepentingan lainnya.
Dengan semangat yang tinggi, tekad kuat, dan visi yang jelas, Mirah Midadan Fahmid kini berada di garis depan dalam menggerakkan gelombang baru olahraga padel di Indonesia timur. Langkah yang ia ambil mungkin baru dimulai, tetapi keyakinannya untuk menjadikan NTB sebagai pusat padel di luar Pulau Jawa tampak begitu nyata.