DPR Dukung Hilirisasi Gas Bumi di Jawa Timur

Minggu, 20 Juli 2025 | 12:09:08 WIB
DPR Dukung Hilirisasi Gas Bumi di Jawa Timur

JAKARTA - Komitmen untuk mempercepat hilirisasi energi di Indonesia kembali ditegaskan oleh lembaga legislatif. Kali ini, Komisi XII DPR RI memberikan dukungan nyata terhadap pengembangan hilirisasi gas bumi di Provinsi Jawa Timur melalui kunjungan kerja spesifik ke Surabaya yang berlangsung pada Kamis, 17 Juli.

Dalam kegiatan tersebut, sejumlah anggota Komisi XII DPR RI hadir langsung bersama perwakilan dari berbagai pemangku kepentingan di sektor minyak dan gas. Agenda ini menjadi wadah strategis untuk mendalami potensi pengembangan industri hilir berbasis gas bumi, khususnya dalam mendukung rencana pembangunan infrastruktur energi dan pabrik berbasis gas yang saat ini tengah direncanakan di wilayah tersebut.

Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Putri Zulkifli Hasan, menjadi salah satu figur utama yang menyampaikan pandangannya dalam kunjungan tersebut. Ia menyoroti peluang besar yang dimiliki Jawa Timur dalam membangun industri hilir energi, terutama dalam pemanfaatan gas bumi sebagai sumber utama. Menurutnya, Jawa Timur memiliki potensi pasokan energi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan industri bernilai tambah tinggi.

“Tadi hilirisasi kita juga bahas. Kalau di Jawa Timur itu ada potensi untuk pabrik metanol yang membutuhkan gas bumi sekitar 90. Nah, ini menjadi harapan tapi juga tantangan karena pasokannya harus dipenuhi,” ujar Putri dalam sesi dialog.

Pernyataan tersebut memperjelas bahwa realisasi proyek pabrik metanol menjadi fokus perhatian dalam agenda pengembangan hilirisasi gas di Jawa Timur. Dengan estimasi kebutuhan pasokan gas sebesar 90 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day), proyek ini dinilai akan menjadi motor penggerak baru dalam perekonomian kawasan sekaligus mempercepat pertumbuhan industri hilir energi nasional.

Namun, tantangan utama tetap pada penyediaan pasokan gas yang konsisten dan memadai. Komisi XII DPR RI menilai bahwa untuk mewujudkan hilirisasi secara optimal, perlu ada koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan usaha di sektor migas. Selain itu, dibutuhkan pula kesiapan infrastruktur energi dan sistem distribusi gas yang efisien agar kebutuhan industri dapat dipenuhi secara berkelanjutan.

Dalam kunjungan tersebut, para legislator juga menerima berbagai masukan dari pemangku kepentingan yang hadir, mulai dari perwakilan pemerintah daerah, perwakilan badan usaha milik negara di bidang energi, hingga pelaku industri. Dialog yang berlangsung intensif ini diharapkan menghasilkan rumusan kebijakan yang lebih adaptif dan berpihak pada penguatan hilirisasi di tingkat daerah.

Jawa Timur dinilai sangat strategis karena telah memiliki basis infrastruktur yang memadai serta didukung oleh posisi geografis yang memungkinkan konektivitas logistik antarwilayah. Dengan adanya pengembangan hilirisasi gas bumi, maka akan tercipta nilai tambah yang lebih besar dari pengelolaan sumber daya alam, sekaligus membuka lapangan kerja dan memperkuat daya saing daerah.

Komisi XII DPR RI menyatakan komitmennya untuk terus mengawal agenda hilirisasi energi melalui fungsi pengawasan dan legislasi. Mereka menilai bahwa dukungan regulasi yang kondusif dan jaminan investasi adalah dua hal krusial yang harus berjalan beriringan dalam mendukung keberhasilan program hilirisasi, termasuk pembangunan pabrik metanol di Jawa Timur.

Selama dialog berlangsung, sejumlah pihak juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam percepatan proyek hilirisasi. Kemitraan ini dianggap penting untuk memastikan proyek berjalan tepat waktu, efisien, dan memberikan manfaat optimal bagi perekonomian lokal maupun nasional.

Wakil Ketua Komisi XII menegaskan bahwa DPR siap menjadi mitra strategis dalam memastikan seluruh proyek hilirisasi berjalan sesuai dengan prinsip good governance. Mereka juga menegaskan pentingnya keberlanjutan pasokan energi, keamanan investasi, dan perlindungan terhadap kepentingan masyarakat lokal dalam setiap pembangunan proyek energi di daerah.

Dukungan terhadap hilirisasi tidak hanya dilihat sebagai langkah memperkuat sektor industri, tetapi juga bagian dari strategi nasional dalam mengurangi ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah. Dengan mengolah sumber daya energi di dalam negeri, maka Indonesia akan memiliki posisi yang lebih kuat dalam rantai nilai global dan dapat menghasilkan produk dengan nilai tambah lebih tinggi.

Melalui kunjungan ini, Komisi XII berharap sinergi antarinstansi dapat terus diperkuat, sehingga proyek-proyek besar seperti pabrik metanol yang akan dibangun dapat berjalan lancar, terukur, dan memberikan kontribusi langsung terhadap pembangunan ekonomi daerah. Mereka juga mendorong agar pemerintah pusat memberikan dukungan kebijakan fiskal dan insentif untuk mendorong percepatan proyek hilirisasi tersebut.

Hilirisasi gas bumi di Jawa Timur merupakan langkah konkret menuju transformasi ekonomi berbasis industri energi. Dengan adanya dukungan legislatif, kesiapan daerah, serta partisipasi aktif dari pelaku usaha, maka proyek-proyek berbasis energi seperti ini diyakini dapat memperkuat kemandirian energi nasional sekaligus menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Terkini

Film Sukma: Teror Gaib dan Obsesi Kecantikan

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:10 WIB

BYD M6: MPV Listrik Modern dengan Kabin Luas dan Fitur Canggih

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:09 WIB

Daihatsu Ayla Tipe M: Harga Terjangkau dan Spesifikasi Lengkap

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:07 WIB

New Honda ADV160 RoadSync, Skutik Petualang Fitur Canggih

Selasa, 09 September 2025 | 16:24:03 WIB