Erick Thohir Dorong JIS Jadi Markas Timnas Indonesia

Minggu, 20 Juli 2025 | 12:57:12 WIB
Erick Thohir Dorong JIS Jadi Markas Timnas Indonesia

JAKARTA - Semangat nasionalisme dan kebanggaan terhadap fasilitas olahraga dalam negeri kembali digaungkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Di tengah padatnya aktivitas sebagai pimpinan federasi sepak bola nasional, Erick menyempatkan diri melakukan kunjungan ke salah satu ikon kebanggaan ibu kota, Jakarta International Stadium (JIS). Kunjungan yang berlangsung pada Jumat pagi itu dilakukan secara tiba-tiba, memperlihatkan ketulusan niat serta keterlibatannya yang langsung terhadap masa depan sepak bola Indonesia.

Kehadiran Erick Thohir di JIS tidak hanya sekadar peninjauan, tetapi juga sebagai bentuk afeksi dan perhatian serius terhadap perkembangan fasilitas olahraga nasional. Dalam kesempatan tersebut, Erick menyampaikan kembali harapannya agar stadion yang berdiri megah di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, bisa ditetapkan sebagai markas resmi bagi Tim Nasional Indonesia.

Menurutnya, menjadikan JIS sebagai kandang skuad Garuda akan membawa dampak positif yang sangat besar, baik dari sisi prestasi maupun rasa memiliki masyarakat terhadap tim nasional. Dengan kapasitas dan infrastruktur bertaraf internasional, stadion tersebut memiliki potensi besar untuk menjadi simbol semangat dan profesionalisme persepakbolaan nasional.

“Saya tadi melihat JIS, kangen sama JIS. Karena kalau datang ke JIS selalu dibuat kontroversi. Padahal, saya dari dulu sayang sama JIS. Apa yang saya sampaikan di JIS itu bukan politik. Saya ingin JIS ini dipakai,” ujar Erick Thohir dengan penuh ketegasan.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa segala bentuk perhatian dan aspirasi yang disampaikannya tidak lahir dari kepentingan lain di luar olahraga, melainkan murni demi kemajuan sepak bola nasional. Ia juga menegaskan bahwa cinta dan dukungan terhadap JIS tidak muncul baru-baru ini, melainkan telah terpatri sejak lama. Kesan emosional yang muncul dalam ucapannya mengisyaratkan keterikatan batin terhadap stadion tersebut sebagai simbol kebanggaan bangsa.

Atmosfer stadion seperti JIS, dengan fasilitas kelas dunia, dianggap mampu menghadirkan energi besar dalam setiap pertandingan yang dijalani tim nasional. Sorak-sorai pendukung yang bergema di stadion seperti itu bukan hanya menjadi penyemangat, tapi juga bisa menjadi faktor penentu dalam menumbuhkan mental juara bagi para pemain.

Upaya Erick untuk menjadikan JIS sebagai markas resmi tidak hanya dilihat dari sisi fisik semata. Ia memandang JIS sebagai rumah bersama yang mampu mempererat hubungan antara suporter, pemain, federasi, dan bangsa secara keseluruhan. Dalam perspektif tersebut, stadion tidak hanya menjadi tempat bertanding, tapi juga tempat membangun mimpi dan identitas nasional melalui sepak bola.

Seiring dengan perkembangan industri olahraga yang semakin pesat, penting bagi Indonesia memiliki markas nasional yang representatif. Kehadiran JIS sebenarnya telah menjawab kebutuhan itu. Namun, berbagai polemik yang kerap muncul justru memperlambat pemanfaatan maksimal dari fasilitas tersebut.

Kunjungan mendadak Erick ke JIS juga seolah menjadi upaya menepis asumsi bahwa dirinya memiliki agenda tertentu yang bersifat politis atau personal dalam setiap pernyataannya mengenai stadion tersebut. Ia justru ingin menekankan bahwa infrastruktur sekelas JIS seharusnya digunakan sepenuhnya untuk kepentingan olahraga dan nasionalisme, bukan dipolitisasi atau dijadikan objek perdebatan yang kontraproduktif.

Dalam beberapa waktu terakhir, memang banyak diskursus yang berkembang terkait pemanfaatan JIS. Namun, Erick dengan tegas menampik adanya motif politik di balik dukungannya terhadap stadion tersebut. Ia bahkan menyampaikan bahwa semua pernyataan yang dilontarkannya semata-mata demi kemajuan sepak bola nasional.

Lebih dari sekadar pernyataan, kehadiran langsung Erick Thohir ke lokasi memberikan sinyal bahwa perubahan dan pergerakan nyata sedang diupayakan. Ini menjadi pesan kepada masyarakat bahwa perhatian terhadap infrastruktur olahraga tidak hanya sebatas wacana, tetapi disertai langkah nyata di lapangan.

Selain itu, kunjungan tersebut juga bisa dibaca sebagai bentuk evaluasi langsung terhadap kesiapan dan kelayakan JIS untuk dijadikan markas tetap Timnas Indonesia. Hal ini penting mengingat federasi sepak bola nasional saat ini tengah berupaya menata ulang ekosistem sepak bola dari berbagai sisi, termasuk penyediaan fasilitas yang mendukung performa tim nasional.

Bagi Erick, JIS bukan sekadar bangunan besar dengan struktur megah. Ia melihat stadion itu sebagai aset nasional yang seharusnya digunakan secara maksimal untuk kemajuan prestasi dan pembentukan identitas bangsa. Melalui langkah konkret seperti kunjungan dan dukungan publik, ia ingin menunjukkan bahwa semua pihak harus berpikir besar dan bertindak untuk kepentingan nasional yang lebih luas.

Dengan adanya dukungan penuh dari Ketua Umum PSSI, publik tentu berharap agar langkah-langkah selanjutnya dapat segera diwujudkan. Terlebih, stadion tersebut memiliki segala kriteria untuk menjadi pusat kegiatan utama bagi Timnas Indonesia, baik untuk laga resmi internasional maupun pemusatan latihan.

Pada akhirnya, apa yang disampaikan dan dilakukan oleh Erick Thohir dalam kunjungannya ke JIS merefleksikan satu pesan utama: bahwa infrastruktur olahraga bukan sekadar proyek pembangunan fisik, tetapi juga jembatan menuju prestasi dan kebanggaan nasional. Komitmennya untuk memanfaatkan JIS sebagai markas Timnas menunjukkan keseriusan dalam membangun masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik dan lebih bermartabat.

Terkini

Liburan Seru Berenang Bersama Hiu Karimunjawa

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:27 WIB

Rekomendasi 3 Coto Makassar Terlezat di Surabaya

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:26 WIB

Update Harga Sembako Jogja 11 September 2025 Terbaru

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:22 WIB

Langkah Mudah Cek Bansos BPNT 2025 Online

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:21 WIB