Kemenaker

Kemenaker Tetapkan 1.500 Peserta Lolos Pemagangan Nasional

Kemenaker Tetapkan 1.500 Peserta Lolos Pemagangan Nasional
Kemenaker Tetapkan 1.500 Peserta Lolos Pemagangan Nasional

JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) resmi menetapkan sekitar 1.500 peserta yang lolos dalam Program Pemagangan Nasional Batch I Gelombang 2 Tahun 2025.

Keputusan ini diambil setelah melewati proses seleksi yang ketat, termasuk penilaian dari perusahaan mitra yang mengusulkan calon peserta. Sekretaris Jenderal Kemenaker, Cris Kuntadi, menyampaikan bahwa gelombang ini merupakan bagian dari pemenuhan target 20.000 peserta pada Batch I.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi peserta, mempersiapkan mereka agar lebih siap memasuki dunia kerja, sekaligus memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar nasional maupun internasional. Peserta yang lolos akan mengikuti program pemagangan selama enam bulan dan mendapatkan uang saku sesuai upah minimum kabupaten/kota (UMK).

Fasilitas dan Perlindungan bagi Peserta

Selain uang saku, peserta juga akan mendapatkan perlindungan melalui Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek), mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Program ini tidak hanya memberikan pengalaman kerja, tetapi juga menjamin kesejahteraan peserta selama menjalani pemagangan.

Setiap peserta akan dibimbing langsung oleh mentor dari perusahaan penyelenggara, sehingga mereka bisa belajar praktik kerja yang relevan dengan kebutuhan industri. Setelah menyelesaikan program, peserta akan menerima sertifikat pemagangan sebagai bukti kompetensi yang diakui secara resmi. Sertifikat ini diharapkan dapat meningkatkan peluang kerja para peserta di masa depan.

Antusiasme Peserta Meningkat Pesat

Tingginya minat terhadap Program Pemagangan Nasional terlihat dari jumlah pendaftar yang membludak, mencapai lebih dari 150.000 orang, jauh melebihi kuota awal 20.000 peserta. Hal ini menunjukkan tingginya keinginan para pencari kerja dan lulusan perguruan tinggi untuk mendapatkan pengalaman langsung di dunia industri.

“Program Pemagangan Nasional ini menjadi yang pertama kali dijalankan di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujar Cris Kuntadi. Kemenaker berencana membuka Batch II yang menargetkan lebih dari 80.000 peserta, sehingga total peserta program pada 2025 diharapkan mencapai 100.000 orang. Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap bersaing secara global.

Langkah Administratif dan Prosedur Peserta

Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, mengingatkan agar peserta yang lolos segera melengkapi administrasi. Langkah pertama adalah memastikan data rekening bank tercatat dengan benar. Rekening yang digunakan harus berasal dari salah satu bank resmi, yaitu BNI, BRI, Bank Mandiri, BTN, atau Bank Syariah Indonesia.

Selanjutnya, peserta wajib menandatangani perjanjian pemagangan dengan perusahaan penyelenggara. Dokumen tersebut harus diunggah ke laman resmi maganghub.kemnaker.go.id sebagai bagian dari pelaksanaan program. “Jadi kami mengingatkan kembali, peserta yang telah dinyatakan lolos wajib melengkapi data rekening bank dan mengunggah perjanjian pemagangan sebagai bagian dari pelaksanaan program Pemagangan Nasional ini,” jelas Anwar.

Dengan prosedur administrasi yang jelas dan terstruktur, Kemenaker memastikan peserta bisa memulai pemagangan tanpa hambatan. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman kerja, tetapi juga memastikan peserta mendapatkan hak dan perlindungan yang sesuai standar.

Penetapan 1.500 peserta Pemagangan Nasional Batch I Gelombang 2 menjadi langkah konkret pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja kompeten dan berdaya saing tinggi.

Dengan fasilitas uang saku, jaminan sosial, bimbingan mentor, serta sertifikat resmi, peserta diharapkan dapat memperoleh pengalaman kerja yang bermakna dan meningkatkan peluang karier. Program ini juga mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menjawab tantangan tenaga kerja muda Indonesia, memberikan kesempatan luas, dan menyiapkan SDM unggul bagi masa depan industri nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index